TRENGGALEK – Bupati Trenggalek diam-diam sudah punya pandangan sosok sekretaris daerah (sekda) yang bakal membantunya dalam menjalankan roda pemerintahan. Namun, bupati masih enggan membeberkan identitas dari sosok tersebut. Mengingat tahap pengujian belum sepenuhnya selesai. “Ini masih proses, masih tes. Ya wis onok-lah (Ya, sudah ada, Red),” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Bupati Trenggalek pun tidak mau berkomentar lebih banyak mengenai hak prerogatif atau hak istimewanya menjadi kepala daerah dalam menunjuk sosok sekda yang baru. Alasannya, setelah memberikan komentar itu, dirinya bergegas meninggalkan awak media.
Sebagaimana diketahui, Bupati Trenggalek telah menunjuk lima nama sebagai calon sekda Trenggalek yang baru. Di antaranya, Anik Suwarni (Asisten Administrasi Umum), Agoes Setyono (Kepala Diskomidag/Plt Asisten II Setda), Edy Soepriyanto (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat), dr Ratna Sulisyowati (Kepala Bappedalitbang), dan Muyono Piranata (Kepala Dinas PKPLH).
Penunjukkan surat itu secara resmi melalui surat rekomendasi Nomor 094/700/406.027/2022 tentang Surat Perintah Tugas sesuai dengan surat Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Nomor: B-2232/JP.00.01/06/2022 tentang Rekomendasi Pengisian Jabatan Tinggi Pratama (JPTP) Sekda Trenggalek.
Koran ini pun mencoba menelusuri siapa sebenarnya sosok yang dimaksud Bupati Trenggalek. Dari salah satu narasumber yang namanya enggan dipublikasikan, sebenarnya ada dua sosok yang paling memenuhi syarat. Khususnya pada persyaratan nomor 6, yakni pernah menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) atau eselon II.B paling singkat selama dua kali masa jabatan. “Dua sosok itu adalah Pak Edy dan Bu Ratna,” katanya sambil mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan.
Menurut pria ramah ini, keduanya sudah dua kali menduduki kursi eselon II.B. Edy Soepriyanto sebelumnya pernah menduduki kursi kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (DPMD) dan sekarang asisten pemerintahan dan kesejahteraan rakyat. Begitu pun dr Ratna Sulistyowati. Sebelum menduduki kursi kepala bappedalitbang, wanita berkerudung ini pernah menjadi pimpinan di dinas sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan Anak (Dinsos P3A). “Namun secara pribadi, saya lebih condong ke Bu Ratna. Apalagi saat melihat track record beliau sebelumnya yang getol melayani masyarakat. Namun, semua kembali ke pilihan Pak Bupati seperti apa,” paparnya.
Kabid Bidang Mutasi Pengembangan Karir dan Jabatan Fungsional Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Trenggalek Agung Widianto mengatakan, tahapan pencarian sekda yang baru kini memasuki tahap kedua (karena tahapan pertama seleksi terbuka gagal, Red). Tahapan ini meliputi uji kompetensi bidang dan wawancara. “Uji kompetensi kedua ini langsung dimonitoring oleh KASN,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia, ketika uji kompetensi berjalan sesuai tahapan, maka pada akhir Juli akan muncul tiga sosok calon sekda yang akan ditunjuk langsung oleh Bupati Trenggalek.(tra/c1/rka)