KOTA BLITAR – Pertumbuhan ekonomi Kota Blitar pada 2021 terkerek naik dibanding 2020 di tengah pandemi Covid-19. Angka kenaikan tercatat mencapai 4,28 persen.
Pada 2020, pertumbuhan ekonimo berada diangka 2,28 persen. Saat itu memang perekomian sedang lesu. Hantaman Covid-19 membuat hampir seluruh sektor perekonomian terdampak. Pemerintah saat itu belum begitu siap menghadapi situasi tersebut.
”Berbeda pada 2021, pemerintah sudah siap. Kemudian menginisiasi program pemulihan ekonomi Nasional (PEN),” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Blitar Bambang Indarto, kemarin (28/3).
Program PEN, lanjut dia, ternyata membawa dampak cukup signifikan. Tercatat pertumbuhan ekonomi terkerek naik khususnya di Kota Biltar. ”Sejumlah upaya dilakukan pemerintah. Seperti pelongaraan aktivitas ekonomi dan vaksinasi. Meski pada Juli sempat muncul gelombang kedua, namun itu tidak menjadi kendala berarti,” ujar pria asal Jakarta itu.
Bambang mengatakan, pertumbuhan ekonomi terjadi hampir di semua sektor usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 6,89 persen. Kemudian jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 6,34 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum tercatat 6,30 persen.
Sementara itu, lapangan usaha infomasi dan komunikasi juga meningkat sebesar 5,93 persen. ”Industri pengolahan tumbuh 4,28 persen, jasa pendidikan sebesar 1,13 persen, dan jasa keuangan serta asuransi tumbuh 0,59 persen,” imbuhnya.
Adapun pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran juga naik. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor sebesar 3,76 persen. Lalu, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 3,65 persen. Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 1,61 persen.
Komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 1,40 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) sebesar 0,03 persen. Sementara untuk komponen impor yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran tumbuh sebesar 0,75 persen. (sub/wen)