KOTA BLITAR – Hari kedua ekskavasi situs Candi Gedog kemarin (20/7), tim BPCB Trowulan mulai menggali sisi timur dan utara struktur bangunan candi. Namun, penggalian itu tidak menggunakan ekskavator mini seperti yang direncanakan.
Pantauan di lokasi, tidak nampak alat berat tersebut. Penggalian masih dilakukan secara manual. Meski begitu, sudah terlihat struktur baru di sisi timur.
Ketua Tim Ekskavasi Situs Candi Gedog, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, ekskavator akan digunakan untuk memudahkan penggalian. Sebab, lapisan tanah dari struktur candi cukup dalam sehingga harus menggunakan alat berat. “Ini salah satu kendala kami. Lapisan tanah yang dalam. Lebih dari 5 meter,” ujarnya.
Jika harus menggali secara manual membutuhkan waktu panjang. Apalagi, pelaksanaan ekskavasi hanya berlangsung selama delapan hari. “Kalau dengan ekskavator semakin mudah dan cepat. Seperti di daerah-daerah lain sudah menggunakan ekskavator untuk menggali. Khususnya untuk lapisan tanah yang dalam,” katanya.
Pengoperasian ekskavator mini akan diawasi langsung oleh BPCB. Pengoperasian itu di bawah kendali BPCB sehingga tidak sampai terjadi kerusakan struktur akibat penggunaan alat berat. BPCB akan mengarahkan operator terkait seberapa dalam lapisan tanah yang harus dikeruk.
BPCB menjamin penggalian dengan ekskavator mini tidak akan merusak struktur candi. Sepanjang pengoperasian ekskavotor dalam pengawasan. ”Nanti, lapisan tanah yang harus dikeruk, kami tentukan dulu. Misalnya, 1 meter dari lapisan cagar budaya,” jelas warga Kecamatan Nglegok ini.
Ekskavasi lanjutan ini sudah memasuki tahap keempat. Target ekskavasi berupa penemukan seluruh struktur bangunan candi, terutama bagian pintu masuk. Dengan diketahui pintu masuk, maka akan diketahui pula arah hadap Candi Gedog. ”Hampir sebagian besar struktur candi ini sudah hancur. Diperkirakan wujud bangunan candi ini dulu tinggi menjulang. Untungnya masih tersisa bagian bawah struktur candi,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang (kabid) Kebudayaan Disbudpar Kota Blitar Sumaryono berharap ekskavasi yang berlangsung selama delapan hari itu menemukan hasil maksimal. Targetnya bisa menemukan keseluruhan struktur Candi Gedog. “Bila struktur terlihat semua, ini akan menjadi efek positif bagi masyarakat sekitar. Potensi wisata makin bertambah,” tandasnya. (sub/c1/wen)