ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Sunday, March 26, 2023
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Empat Hari Menggenang, Ini Penyebab Banjir di Besuki

by Intan Puspitasari
in Peristiwa
0

TULUNGAGUNG – Banjir yang terjadi di Dusun Gambiran Desa Besole akhirnya telah surut pagi Rabu (10/5) kemarin. Ternyata yang membuat lama surutnya banjir, selain sungai tidak bisa menampung air juga karena terdapat tujuh titik tanggul jebol. Hari ini bantuan sesek akan datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung.

Banjir yang menggenangi jalan yang menuju Makam Bedalem kini surut dan telah bisa dilewati masyarakat tanpa harus menerjang air. Bahkan anak-anak bersekolah tidak lagi menggunakan bantuan perahu karet warna oranye milik BPBD Tulungagung. Namun sisa banjir masih terlihat di sebagian lahan sawah.

“Selasa malam beberapa rumah yang hampir halamannya kemasukan air banjir, mulai surut. Air yang sebelah selatan bisa mengalir ke utara karena aliran sungai yang ada di timur sudah mulai turun,” ujar Kepala Dusun Gambiran, Desa Besole, Suwandi.

Dia melanjutkan, bila surutnya banjir dinilai lama karena sungai untuk pembungan air penuh hingga meluap, sehingga aliran yang dari selatan tidak mampu menembus ke selatan. Selain itu, terdapat tujuh titik tanggul jebol di sebelah timur. Tanggul dimungkinkan akan dibenahi hari ini setelah pengambilan bantuan sesek dari BPBD.

Dari pihak pemerintah desa kesulitan tenaga bantuan, karena banyak masyarakat sibuk bekerja. Maka penanganan tanggul jebol tidak bisa ditangani dengan cepat, sedangkan alat berat tidak bisa memadai. Apalagi tanggul itu juga tingginya lebih dari 4 meter, karena Juni lalu baru saja dikeruk. “Sungai dari timur ada dan dari selatan juga ada, namun muaranya hanya satu hingga akhirnya tidak muat dan meluap. Apalagi salurannya bagian selatan kecil, kalah dengan saluran timur sehingga tidak mampu,” ungkapnya.

Banjir kali ini merupakan terparah daripada banjir sebelumnya, namun bila tanggul tidak jebol tidak akan terjadi bencana ini. Selain itu, tanah jalan yang menjadi lokasi banjir itu memang rendah dan setiap tahun berkurang volumenya. Namun pihak pemerintah desa telah mengajukan perawatan ke pihak   Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung.

Sisi lain, jalan yang juga dikelilingi sawah ini banyak yang terendam, namun tidak sampai mengalami gagal tanam dan panen. Apalagi kemarin banjir sudah mulai cepat surut, sehingga tidak membuat tanaman padi rusak.

“Beberapa sawah yang terendam kondisinya baru saja ditanam, namun tidak sampai membuat padi membusuk. Ada juga yang akan dipanen, namun untungnya air cepat surut sehingga masih dapat dipanen tanaman padinya meskipun tidak maksimal,” tuturnya.

Dia berharap, bila Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung dapat melihat ke lokasi, untuk mengetahui solusinya, agar tidak terjadi banjir lagi. Jika ditangani desa, pihaknya tidak mampu karena perlu biaya besar untuk perbaikannya. Selain itu, akses jalan juga awalnya dikerjakan dinas PUPR, sehingga pihak desa belum berani melakukan perawatan lebih lanjut.(jar/din)

Tags: kabupaten tulungagungkota tulungagungperistiwa tulungagungradar mataramanradar tulungagungtulungagungtulungagung hari initulungagung update
ShareTweetSendShareShare

Leave a Reply Cancel reply

Connect with:
Facebook Google Twitter

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Call us: +1 234 JEG THEME
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • Sports
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.