TULUNGAGUNG – Polisi menemukan identitas mayat perempuan yang awalnya tanpa identitas mengapung di Sungai Brantas, masuk Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru, kemarin (27/7). Hal itu diketahui setelah Tim Inafis Polres Tulungagung menelusuri lewat sidik jari. Hingga ditemukan bahwa mayat tersebut bernama Sunarmi, warga Tegalrejo, Kecamatan Rejotangan.
Identitas mayat ditemukan berselang 6 jam dari waktu penemuan. Itu setelah polisi melakukan penelusuran sidik jari dan dicocokkan dengan pihak keluarga. Kemudian, keluarga membenarkan bila mayat tersebut merupakan keluarganya. Jenazah telah diserahterimakan kepada keluarga dan langsung disemayamkan kemarin malam.
Warga setempat bernama Juanda menceritakan, dia melihat sesuatu yang mengapung di sungai tempatnya bekerja pukul 11.30 WIB. Merasa curiga, benda tersebut diseret oleh Juanda ke tepi sungai. Ternyata sesosok mayat perempuan tua.
“Awalnya, saya tahu mayat tersebut mengapung dari Desa Pinggirsari. Lalu, saya telusuri hingga ke Bendosari, hingga kami geser ke tepi. Kami kaget, ternyata mayat, dan langsung lapor ke Polsek Ngantru,” ujar Juanda ketika ditemui di lokasi kejadian.
Sementara itu, Waka Polsek Ngantru Iptu Mariaji membenarkan penemuan mayat perempuan tersebut di Sungai Brantas.
Dia mengaku, pukul 11.45 WIB mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa di aliran Sungai Brantas masuk Desa Bendosari terdapat sesosok mayat perempuan yang mengapung terbawa arus. Mendapati laporan tersebut, pihaknya segera memberitahu Tim Inafis Polres Tulungagung dan petugas medis untuk turut menuju lokasi temuan mayat tersebut.
Setibanya petugas di lokasi, korban terlihat sudah dalam kondisi tidak bernyawa di tepi sungai dengan masih berpakaian lengkap. Tim Inafis langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban. Namun, berdasarkan proses pemeriksaan singkat, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Hanya saja, petugas Inafis menduga bahwa korban sebenarnya sudah terbawa arus Sungai Brantas sejak Selasa malam.
“Kalau dari kondisi korban yang masih terlihat segar dan tidak berbau, diduga dia tenggelam baru tadi malam. Selain itu, kami tidak menemukan adanya luka di tubuh korban yang menunjukkan penganiayaan,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, sejak korban ditemukan, warga setempat sama sekali tidak mengenali korban. Bahkan, beberapa warga mendekat dan penasaran, tapi tetap tidak tahu identitas korban. Pada pakaian korban juga tidak ditemukan identitas. Karena itu, polisi harus bekerja keras menelusuri orang hilang di sekitar lokasi.
Korban memiliki ciri-ciri yakni berusia sekitar 60 tahun. Korban memiliki rambut pendek keriting, dengan gigi bagian atas telah habis. Dikarenakan tidak ditemukan identitas korban di lokasi, petugas lantas membawa korban ke Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUD dr Iskak untuk mengungkap identitas korban. (jar/c1/din)