KABUPATEN BLITAR – Tak melulu soal teknis, tim pelatih PSBI Blitar juga menyorot faktor nonteknis. Utamanya soal mental bermain para penggawa. Tim pelatih menyebut, para pemain punya kontrol yang baik atas emosi saat berlaga di atas lapangan hijau.
Itu terlihat dari laga uji coba saat PSBI bertamu ke kandang Nganjuk Ladang FC, kemarin (1/9). Bertandang ke Kota Angin dengan maksud menjajal kesiapan kompetitor di Liga 3, anak-anak Blitar hanya mampu bermain imbang dengan skor kacamata alias 0-0. “Karena ingin melihat kemampuan, kita sengaja pilih lawan sesama tim Liga 3. Hasilnya, kami kurang puas,” ujar juru taktik PSBI Blitar, Yongki Kastanya, dihubungi usai laga.
Di laga kemarin, jelas pelatih kelahiran Ambon ini, anak asuhnya menguasai jalannya pertandingan. Bahkan, anak asuhnya berhasil menjebol gawang Laskar Kandjeng Djimat melalui bola rebound. Sayang, gol tersebut dianulir oleh sang pengadil, lantaran salah satu pemain PSBI dinilai lebih dulu berdiri di posisi offside. “Padahal, kami melihat itu bukan offside. Seharusnya kita dapat satu gol,” sesalnya.
Sejak awal, tim pelatih memang menargetkan anak asuhnya untuk memetik kemenangan. Meski sangat menyayangkan kepemimpinan wasit di laga kemarin, tapi ada hal lain yang membuatnya puas. Yakni, soal kedewasaan mental anak asuhnya saat bermain. “Laga tadi sangat panas. Anak-anak sudah cukup emosi. Namun ternyata, mereka sangat tenang dan bisa meredam emosi sampai pertandingan selesai,” akunya.
Dia menilai, hal ini patut diapresiasi oleh jajaran manajemen dan tim pelatih. Sebab, pertandingan di Liga 3 bakal lebih intens. Fisik dan psikis pemain akan betul-betul diuji di sana. Oleh sebab itu, tim pelatih merasa puas begitu melihat anak asuhnya mulai bisa belajar untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. “Jangan lupa, itu sangat penting. Karena di usia seperti mereka ini sangat rawan. Biasanya mereka akan langsung meluap-luap begitu terprovokasi,” tegasnya.
Dia meminta para pemain untuk mempertahankan mental yang sudah terbentuk saat ini. Alasannya, bukan hanya soal teknik bermain, faktor mental bakal jadi modal penting bagi tim saat mulai mengarungi kompetisi nasional. “Saya sampaikan untuk fokus main saja. Jangan balas pukulan atau omongan yang memprovokasi. Dan mereka bisa lakukan itu,” bebernya.
Teknik dan mental Singo Lodro bakal kembali diuji pekan depan. Usai melakoni laga tandang, tim pelatih meminta manajemen untuk menggelar uji coba kandang di Stadion Gelora Panataran. “Kami sudah sampaikan agar anak-anak bisa uji coba di kandang. Kalau lawannya masih dibicarakan,” pungkasnya. (dit/c1/ady)