TULUNGAGUNG – Teror demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung kian menjadi-jadi. Indikasinya jumlah kasus DBD terus bertambah, begitu juga kasus yang meninggal. Mirisnya terjadi pada usia anak.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, kasus DBD di Januari lalu sebanyak 57 pasien, dan 1 di antaranya meninggal. Sedangkan di awal Februari hingga (7/2) lalu terdapat 17 kasus dengan 1 pasien meninggal.
“Ya. Februari ini ada kasus kematian lagi. Dia berasal dari Kecamatan Pakel dan masih di bawah usia 5 tahun,” ucap Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Muhroji.
Dia menjelaskan, peningkatan tren DBD sejatinya sudah terjadi awal 2022 lalu. Dipicu faktor cuaca yang sering berubah-ubah, terkadang hujan berlanjut terik, memudahkan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue. Hal itu semakin menjadi apabila tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat akan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Temuan kasus DBD ini sudah kita tindak lanjuti. Kami bahkan langsung berkoordinasi dengan lingkungan setempat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dalam menekan persebaran DBD dari jentik nyamuk,” katanya.
Pria tersebut melanjutkan, masyarakat tak boleh menyelepelekan gejala DBD. Karena, jika tidak tertangani cepat bisa menyebabkan kematian.
Seperti halnya kasus kematian terbaru, pasien dirujuk ke fasyankes sudah dalam kondisi dengue shock syndrom (DSS). Menurutnya, kondisi semacam ini sering tidak disadari oleh masyarakat. Karena dianggap sembuh setelah gejala demam turun di hari keempat, lima, atau enam. Padahal ini merupakan fase kritis dan pasien butuh penanganan segera agar tidak semakin parah.
“Jadi harus diwaspadai. Sebaiknya segera diperiksakan agar segera mendapat pertolongan” jelasnya.
Tingginya ancaman DBD ini, Muhroji mengajak msyarakat lebih aktif melakukan giat PSN. Karena langkah ini paling efektif untuk meminimalkan potensi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Dia meminta masyarakat untuk tidak mengandalkan fogging, karena hanya membunuh nyamuk dewasa saja.
“Kuncinya mewaspadai itu, lebih ke PSN. Jadi ini harus digalakkan,” tandasnya.(lil/c1/din)