Tulungagung – Anak merupakan investasi suatu bangsa yang akan menjadi generasi penerus masa depan. Oleh karena itu menyelamatkan anak berarti menyelamatkan masa depan bangsa dan harus dilindungi sedemikian rupa. Untuk memanifestasikan hal tersebut, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Karena salah satu pihak yang ikut andil dalam perlindungan anak adalah media.
Ini terungkap dalam Forum Group Discussion (FGD) yang di gelar badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tulungagung mengusung tema Pemberitaan Ramah Anak dengan awak media yang berada di Tulungagung. Kamis (7/4) pagi.
Acara yang digelar di Aula Bappeda ini dipimpin oleh Sri Wahyuni Kabid Bappeda, Winni Isnaeni Pemerhati Anak dan M. Aminun Jabir Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulungagung.
Aminun mengatakan dalam diskusi tersebut bahwa anak harus dilindungi karena anak masih rentan psikologisnya. ”Berita tentang anak adalah pemberitaan yang sensitif di masyarakat, oleh sebab itu anak harus dilindungi agar psikologisnya tidak terganggu, karena psikologisnya masih rentan”.
Sementara itu, Winni Isnaeni juga mengatakan bahwa para wartawan harus mengetahui apa saja perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan anak. ”Sebagai wartawan haruslah mengerti dan memahami apa saja aturan-aturan media massa tentang perlindungan anak”.
Dari kesimpulan acara FGD tersebut adalah perlunya forum Jurnalis Sahabat Anak (JSA) dan forum-forum diskusi rutin antara Bappeda dan para jurnalis terkait pemberitaan ramah anak. (ain/zaq)