Hujan dengan intensitas tinggi disertai petir diperkirakan masih menyapa Blitar Raya dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, hal itu terjadi karena ada gangguan pola angin di wilayah Jawa.
Perubahan pola angin itu memicu berkumpulnya awan yang membawa uap air, khususnya di wilayah Jawa Timur (Jatim). “Hujan dengan intensitas cukup tinggi disertai petir kemungkinan masih terjadi hingga dua hari ke depan,” ujar Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso, Ahmad Luthfi.
Dia mengatakan, jenis awan yang perlu diwaspadai adalah kumulonimbus yang memiliki ciri menyerupai sayur bunga kol. Dalam kondisi ekstrem, awan itu memang biasanya hanya berupa gugusan awan gelap dan pekat. Itu karena saking banyaknya volume awan yang berkumpul dalam satu titik tertentu.
Selain pantauan secara kasat mata, pihaknya berharap masyarakat selalu update kabar terkait perubahan cuaca dari lembaga resmi pemerintah. Dengan begitu, dampak dari anomali cuaca ini bisa ditekan semaksimal mungkin. “Yang perlu diwaspadai itu bukan awannya, tapi air, angin, dan petir, yang mengiringi keberadaan awan tersebut,” tegasnya.
Ketika hal itu terjadi, sebaiknya menjauhi beberapa tempat rawan. Di antaranya, tebing dengan kemiringan tertentu, pohon, reklame, dan spot lain yang kemungkinan menjadi tempat berbahaya karena air, angin, dan petir tersebut.
Pohon tumbang, tanah longsor, dan angin kencang, menjadi beberapa dampak yang mucul karena anomali cuaca tersebut. Di Kabupaten Blitar, setidaknya sudah 17 kali terjadi tanah longsor. “Terakhir di wilayah Kecamatan Doko dan tadi tim dibantu masyarakat melakukan pembersihan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ivong Berttyanto, kemarin (8/3).
Dia mengaku telah menyiagakan personel selama 24 jam untuk kepentingan kebencanaan. Itu dibagi dalam dua sif. Kendati begitu, pihaknya juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu mawas diri menyikapi fenomena alam yang sering kali terjadi di lingkungan masing-masing. “Kami juga selalu aktif menyampaikan perkembangan cuaca melalui sarana yang ada,” tuturnya. (hai/c1/wen)