TRENGGALEK- Hubungan arus pendek alias korsleting masih jadi biang kerok kebakaran yang lazim ditemukan. Kemarin (5/1) terjadi kebakaran di gudang kardus Cold Storage Pabrik Es Tirto Rahayu di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo.
Akibatnya gudang beserta isinya hangus akibat dilalap si jago merah yang diduga berasal dari korsleting listrik.
Berdasarkan informasi yang didapat Jawa Pos Radar Trenggalek, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 09.00 tersebut diketahui dari karyawan pabrik es yang kaget ketika melihat ada kobaran api di lokasi. Saat itu dengan sekejap api langsung membesar, dan membakar seisi gudang.
“Mengetahui adanya kebakaran karyawan toko langsung memanggil teman-temannya untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran (Satpol PPK) Trenggalek St. Triadi Atmono.
Dia melanjutkan, saat itu tidak butuh waktu lama untuk si jago merah merambah ke seluruh bagian gudang tersebut, lantaran kondisi sedang cerah. Kondisi itu ditambah dengan barang yang ada dalam gudang merupakan bahan yang mudah terbakar, yaitu kardus.
“Karena api semakin membesar warga dan karyawan panik, dan kemudian menghubungi kami,” katanya.
Menerima laporan tersebut, tim pemadam berangkat menggunakan satu unit mobil pemadam yang ada di pos pemadam kebakaran Watulimo, dan satu unit penyuplai air dari pelaksana pembangunan JLS. Setibanya di lokasi petugas langsung melakukan pemadaman, namun karena api yang sudah membesar diperlukan waktu sekitar dua jam lebih untuk proses pemadaman yang berakhir sekitar pukul 11.00.
Setelah berhasil memadamkan api, petugas melakukan pengamatan untuk mengetahui dugaan penyebab terjadinya kebakaran. Berdasarkan hasil pengamatan petugas, dugaan sementara, kobaran api dipicu korsleting listrik.
Sebab berdasarkan keterangan pemilik rumah dan warga api muncul pertama kali diduga berasal dari kabel yang ada di dalam gudang. Selain itu di dalam gudang tidak ada aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
“Jika dihitung kami prediksi kerugian akibat kebakaran tersebut sekitar Rp 45 juta,” jelas Triadi. (jaz/rka)