TRENGGALEK – Minggu (31/7) malam menjadi bukti bahwa masyarakat Kota Alen-alen optimistis untuk tak lagi mau terus terkungkung dalam situasi pandemi Covid-19. Malam itu, masyarakat antusias menonton pawai obor dan lampion di sepanjang area Pasar Pon Trenggalek.
Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Trenggalek Edif Hayunan Siswanto. Menurutnya, pawai obor dan lampion merupakan salah satu tradisi Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, dalam menyambut bulan Sura. “Tradisi ini adalah tradisi rutin tiap tahun, tapi dua tahun belakang tidak digelar karena ada Covid-19,” ungkapnya.
Edif melanjutkan, pawai obor dan lampion dari sisi filosofis sebetulnya ejawantah dari pengiriman doa dan mengenang jasa-jasa para pembabat Kelurahan Ngantru. Karena itu, tema yang diangkat adalah haul Mbah Kawak. “Start pawai pun dari Taman Gajah Putih (terminal MPU) hingga area makam Mbah Kawak,” ujarnya.
Ada 23 RT yang ikut memeriahkan pawai obor dan lampion. Mereka tak terbatas kalangan usia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa. Selain itu, masing-masing RT juga menampilkan atraksi yang berbeda, misal membawa obor, cemeti, barongan, hingga peragaan busana.
Di sisi lain, salah satu penonton Adwi mengaku terhibur dengan pawai obor tersebut, apalagi ketika menunjukkan atraksi penyemburan api. “Sebelumnya tidak tahu kalau ada pawai obor, kebetulan ini lagi nongkrong di Pasar Pon, jadi sekalian nonton,” ungkapnya. (tra/rka)