KOTA BLITAR – UPTD Balai Benih Ikan dan Pusat Informasi Agribisnis Ikan Hias atau dikenal sebagai pasar ikan, menjadi salah satu pusat jual beli berbagai jenis ikan hias di Kota Blitar. Sejak pandemi Covid-19 mendera, pasar ikan tersebut selalu jadi jujukan penghobi ikan.
Suasana pasar ikan di utara Stadion Soeprijadi siang kemarin (10/3) lengang. Hanya segelintir pengunjung hilir mudik. Di antaranya ada yang berinteraksi dengan penjual ikan di pasar tersebut.
Di pasar ikan hias itu terdapat 14 kios. Memanjang dari selatan ke utara. Tercatat ada 14 pedagang ikan hias yang menempati kios-kios itu. Selain menjual ikan, mereka juga menjual pakan serta beragam kebutuhan perikanan dan peralatan akuarium.
Sejak pandemi Covid-19 melanda, pasar ikan itu menjadi jujukan pencinta ikan hias. Termasuk mereka yang dadakan atau pemula. Mereka datang ke pasar ikan hias untuk mencari berbagai jenis ikan hias yang menarik dan indah untuk dipelihara di akuarium.
Selain ikan hias, banyak juga yang mencari kebutuhan aquascape. Tak sedikit yang jatuh hati dengan seni merangkai ekosistem dalam akuarium itu. “Awal-awal pandemi lalu banyak memang yang cari keperluan untuk aquascape. Mereka ada yang cari lampu, mesin pompa air, ikan, tanaman, hingga batu hias,” terang Deni, salah satu pedagang ikan hias kepada koran ini, kemarin (10/3).
Menurut pemilik kios Logic Aquatic tersebut, pandemi Covid-19 meningkatkan permintaan akan ikan hias dan perlengkapan akuarium. Situasi itu hampir dirasakan seluruh pedagang ikan hias di pasar ikan tersebut. “Kalau saya sendiri merasakan penjualan meningkat hingga 300 persen,” aku pria asal Jakarta ini.
Geliat peningkatan itu dirasakan selama kurang lebih setahun. Banyak masyarakat, tak hanya warga lokal, melainkan luar kota yang datang untuk membeli ikan atau sekadar berkunjung.
Namun, seiring berjalannya waktu, penjualan berangsur turun hingga kini relatif stabil. Penurunan itu mulai dirasakan menjelang akhir 2021 lalu. “Oktober tahun lalu mulai menurun dan sekarang mungkin kembali stabil seperti sebelum pandemi,” ungkap pria 46 tahun ini.
Sementara itu, pedagang lain, Dafa Pratama juga merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Di awal pandemi, permintaan ikan hias meningkat cukup drastis. “Peningkatannya bisa sampai 100 persen,” ujarnya.
Permintaan yang paling banyak adalah ikan hias serta akuarium. Banyak orang yang membeli akuarium berukuran kecil untuk media memelihara ikan hias. “Pandemi kan banyak yang nganggur, sekalian mereka memelihara ikan sebagai hiburan,” ungkap pemuda 17 tahun ini.
Pembeli tidak hanya datang dari warga lokal, melainkan juga warga luar kota. Ikan hias yang dibeli rata-rata koi dan ikan kecil-kecil. “Waktu itu harganya juga sempat naik karena permintaan tinggi. Sekarang mulai turun,” ujarnya.
Pasar ikan tersebut buka hingga malam hari. Dibuka mulai pukul 08.00 WIB. Kemudian tutup pukul 21.00. Siapa pun bisa datang sewaktu-waktu untuk membeli ikan hias atau keperluan perikanan lainnya. Pasar ikan tersebut dikelola langsung oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Blitar. (*/c1/wen)