KOTA, Radar Tulungagung – Program vaksinasi Covid-19 terus digeber Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung. Yakni, fokus menyasar warga lanjut usia (lansia). Demi kabupaten ini bisa segera turun level pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari 3 ke 2 pada pekan depan. Itu seperti yang terlihat di Kantor Kepala Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, kemarin (19/10).
Para lansia terlihat duduk mengantre mengikuti rangkaian tahapan vaksinasi Covid-19. Mereka juga terlihat antusias untuk mendapat perlindungan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengatakan percepatan vaksinasi itu tidak hanya dilakukan di kantor kepala Desa Pulosari saja. Namun, serentak di 19 Kecamatan dengan jumlah yang berbeda-beda. Karena, dia berharap melalui gebyar vaksinasi Covid-19 itu dapat menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 lansia yang hingga kemarin (19/10) masih jauh dari target indikator penurunan level PPKM yang telah ditentukan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Yakni, untuk dosis I masih menyasar 38.428 lansia atau setara 28,77 persen dari sasaran 133.575 lansia. “Kegiatan hari ini (kemarin, Red) merupakan rangkaian kegiatan vaksinasi sebelumnya. Dalam upaya menggenjot capaian vaksinasi lansia minimal 40 persen dari target 133 ribu lansia untuk menurunkan status level PPKM dari 3 ke 2,” katanya.
Namun, diakui Kasil, mengajak lansia untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 tidaklah mudah. Sebab, banyaknya lansia yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan juga tidak mendapat restu dari keluarga. Karena itu dalam pelaksanaan gebyar vaksinasi Covid-19 dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-57 ini, pihaknya menyiapkan ribuan pack telur untuk meningkatkan partisipasi mereka. Serta memberikan keamanan dan kenyamanan lansia melalui pendampingan dokter yang membidangi.
“Dalam kegiatan ini kami sediakan telur sesuai jumlah sasaran lansia yang menjadi pekerjaan rumah (PR) kita. Yakni sekitar 15 ribu pack untuk 15 ribu lansia,” tuturnya.
Mantan wakil direktur RSUD dr Iskak Tulungagung ini menambahkan, pemberian telur gratis ini juga sebagai bentuk pemerintah dalam upaya menyerap telur peternak layer (petelur, Red) Tulungagung yang kini tengah terpuruk karena mengalami harga anjlok. Untuk kegiatan itu, dinkes tetap membeli dengan harga wajar yaitu Rp 18 ribu per kilogram (kg).
“Alhamdulillah dengan strategi ini, minat para lansia meningkat. Jika biasanya hanya 300 an lansia, kini menjadi 800 hingga 1.000- an lansia,” terangnya.
Dia mengaku, optimistis dapat menyelesaikan sasaran 15 ribu lansia hingga Sabtu (23/10) ini. Namun tentunya harus didukung keterlibatan tiga pilar dan kepala desa setempat. Dia menyebut dua hari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 itu tidak ada laporan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
“Strategi kita selain mendekatkan layanan vaksinasi ke kantor desa, beberapa teman puskesmas ada yang mendekatkan layanan di tingkat dusun dan door to door. Sebab kita ingin capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tulungagung tinggi kekebalan komunal (herd immunity, Red) agar segera tercapai,” tandasnya. (lil/din/dfs)