TULUNGAGUNG – Penjaringan serentak penyakit diabetes, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung melaunching program Geser Jadi Mantul (Gerakan Serentak Jaring Dini Diabetes Masyarakat Tulungagung), Di SMAN 1 Tulungagung, Selasa (4/10/22).
Kepala Dinkes Tulungagung, dr Kasil Rokhmad melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Didik Eka Sunarya Putra mengatakan, bahwa demi mengenali faktor resiko penyakit tidak menular, yakni diabetes, dengan program Geser Jadi Mantul. Program ini ditargetkan selesai tiga bulan kedepan, menyasar 796 ribu masyarakat Tulungagung.
Pasalnya, diabetes merupakan ibu dari segala penyakit tidak menular, seperti gagal ginjal, jantung, stroke, kebutaan dan lain-lain sebagainya.
“Maka dari itu, penjaringan penyakit diabetes harus dilakukan sedini mungkin melalui program Geser Jadi Mantul,” kata Didik, (4/10/22).
Tujuan daripada program Geser Jadi Mantul tersebut agar jika memang diketahui seseorang mengidap penyakit diabetes dapat dimanage sedini mungkin untuk dilakukan penanganan yang tepat. Selain itu, dengan diketahui sejak awal dan dilakukan penanganan yang tepat, maka tidak sampai menyebabkan penyakit kronis lainnya.
Didik menjelaskan, untuk masyarakat yang terjaring dan terindikasi mengidap diabetes, maka masyarakat tersebut harus melakukan konsultasi secara rutin yang dapat dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Tulungagung. Sedangkan, untuk masyarakat yang lolos dari penjaringan, harus selalu menjaga kesehatan agar tidak terkena diabetes.
“Masyarakat yang lolos dari penjaringan dan sehat harus melakukan aktivitas yang bisa membakar kadar gula dan selalu menjaga pola hidup sehat,” jelasnya.
Faktor penyebab seseorang terkena diabetes, jelas Didik, bukan hanya dikarenakan keturunan, melainkan juga pola hidup yang tidak sehat bisa menjadi pemicu penyakit diabetes tersebut. Pasalnya, terlalu banyak mengkonsumsi gula dan karbohidrat serta tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup dapat membuat seseorang terkena penyakit diabetes.
“Mayoritas pengidap diabetes itu karena makanan. Sekarang kan banyak makanan fast food yang notabene adalah Juni food. Inilah yang menyebabkan seseorang terkena diabetes,” paparnya.
Lebih lanjut, Didik berpesan kepada seluruh masyarakat, apabila sudah terkena penyakit diabetes harus rutin konsultasi, menjaga pola hidup sehat dan melakukan diet. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kadar gula darah yang ada di tubuh.
“Kita juga mengupayakan agar penanganan kesehatan masyarakat dapat dicover oleh Pemkab Tulungagung,” ujarnya.
Diketahui, target sasaran Geser Jadi Mantul sebanyak 796 ribu masyarakat di seluruh Kabupaten Tulungagung. Sedangkan, proses screening diabetes dapat dilakukan di seluruh kecamatan, tepatnya di 32 Puskesmas, Balai Desa, ataupun sekolah-sekolah yang dilakukan secara serentak program Geser Jadi Mantul. Rentang usia yang ditargetkan mulai usia 15 – 59 tahun. “Targetnya tiga bulan kedepan semua sasaran yang terkena diabet dapat terjaring,” pungkasnya. (ain/zaq)