BLITAR – Golden Soccer Academy (GSA) U-15 menjajal kesiapan dengan menggelar laga uji coba kemarin (30/1). Menurunkan sebagian besar pemain pelapis, GSA menghajar tamunya, Soccer School Kediri dengan skor telak 5-0.
Hasil ini tentu disambut positif oleh tim pelatih. Terlebih, lawan dalam pertandingan kemarin merupakan juara kompetisi internal Askot PSSI Kediri. Jadi, hasil kemenangan kemarin bakal jadi modal penting untuk memompa mental para penggawa GSA. “Mereka (lawan, Red) adalah juara kompetisi internal PSSI Kediri. Secara hasil, tentu kami puas karena bisa menang besar melawan tim kuat,” kata juru taktik GSA U-15 Novan Eka Prasetya, ditemui usai laga.
Terlebih, hasil kemarin membuktikan jika tim yang ada saat ini punya kedalaman yang bagus. Sebab, tim pelatih sengaja menurunkan semua pemain lapis kedua di laga kemarin. Tapi, para pemain yang diturunkan dapat membayar kepercayaan tim pelatih dengan menunjukkan permainan yang atraktif.
Berkaca dari hasil pertandingan kemarin, Novan menilai tidak ada “jarak” antara skuad inti dengan skuad pelapis. “Kami menurunkan skuad pelapis. Tujuannya, tim pelatih ingin memastikan tim yang ada saat ini punya kedalaman dan punya kemampuan yang merata. Lagi pula, hal ini juga kami lakukan agar tidak kebingungan mencari pemain pengganti apabila pemain utama mengalami cedera,” bebernya.
Adapun faktor minor yang jadi catatan tim pelatih adalah soal fisik. Para pemain pelapis yang diturunkan di pertandingan kemarin cepat mengalami kelelahan. Alasannya, jam terbang yang kurang membuat ada perbedaan soal ketahanan fisik antara tim inti dan tim pelapis.
“Mereka terbi asa main di pertengahan babak kedua. Sedangkan kali ini, kami langsung turunkan sejak menit awal. Jadi, soal fisik memang terlihat,” ujar Novan.
Dia mengungkapkan, anak asuhnya punya kans untuk mencetak lebih dari lima gol dalam pertandingan kemarin. Tapi, memang harus diakui jika faktor fisik sangat memengaruhi performa pe main, khususnya di babak kedua. “Sepertinya tadi (kemarin, Red) fisik anak-anak sudah mulai drop di menit ke-30. Jadi, nanti kita tambah porsi latihan fisik agar mereka punya ketahanan bermain 2×45 menit,” tegasnya.
Novan memastikan jika kebijakan ini sesuai dengan rencana tim pelatih untuk mem beri jam terbang yang sama bagi seluruh pemain. Sebab, tim ini bakal menerapkan banyak rotasi pemain sesuai dengan kebutuhan di setiap laga yang dilakoni di Piala Soeratin U-15 Jawa Timur (Jatim) nanti.
“Betul. Ya pemerataan lah. Semua harus bermain dan punya jam terbang yang sama,” tandasnya. (dit/c1/wen/dfs)