TULUNGAGUNG – Kepulangan jemaah haji Tulungagung tinggal menunggu beberapa hari lagi. Berdasarkan jadwal kepulangan, mereka akan tiba di bandara Juanda Surabaya pada Kamis (21/7) sekitar pukul 18.00 WIB dan akan tiba di Kota Marmer pukul 00.00 WIB dini hari. Pada kepulangan haji kali ini tak lepas dari pengukuran suhu tubuh serta tes polymerase chain reaction (PCR) Covid-19.
Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Tulungagung, Muhajir mengatakan, berdasarkan rapat koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Surabaya, sebelum kepulangan, jemaah haji akan diturunkan di asrama haji embarkasi Surabaya dan akan langsung dicek kondisi suhu tubuhnya melalui thermal scanner. “Jemaah yang suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat Celcius dan bergejala, maka akan dilakukan tes PCR. Jika nanti tes PCR-nya dinyatakan positif dan tanpa gejala atau gejala ringan bisa dipulangkan tapi jika ada gejala berat maka akan langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya,” jelasnya kemarin (18/7).
Lanjut dia, tes PCR tersebut hanya akan dilakukan ketika jemaah haji memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius berdasarkan perhitungan thermal scanner. Pemulangan jemaah haji Tulungagung juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung. Jika saat tes PCR jemaah haji Tulungagung terkonfirmasi positif Covid-19 dengan tanpa gejala maka akan dilakukan perawatan serta karantina di wilayah asal masing-masing jemaah. “Bagi jemaah haji yang sehat maka diharapkan nantinya ketika telah sampai di rumah masing-masing juga tetap melakukan karantina mandiri selama 21 hari. Begitu pula dengan masyarakat juga kita imbau, jika di wilayahnya terdapat jemaah haji yang pulang maka aturan mengenai protokol kesehatan juga diikuti,” ucapnya.
Dia menambahkan, sebelumnya pihaknya mendapatkan laporan salah satu jemaah haji Tulungagung dilaporkan sakit dan sempat dioperasi. Jemaah tersebut sempat terpeleset saat menjalankan salah satu rukun haji yakni sai. Kini berdasarkan laporan, jemaah tersebut telah pulih dan dapat mengikuti kepulangan jemaah haji Tulungagung lainnya. “Alhamdulillah jemaah haji Tulungagung tidak ada yang sakit dan tidak ada yang sedang dirawat, jadi nantinya jemaah haji Tulungagung bisa pulang bareng-bareng. Tapi seandainya ada yang sakit dan harus dirawat di rumah sakit Arab sana, maka seluruh biaya perawatan sampai ke pulangan ke Indonesia, itu akan ditanggung oleh Pemerintahan Indonesia,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Tulungagung, Kasil Rokhmad menjelaskan, setiap kepulangan jemaah haji asal Tulungagung akan terus dipantau kesehatannya. Meski di Arab Saudi jemaah haji asal Tulungagung dinyatakan negatif, setibanya di Surabaya maka akan tetap diperiksa kesehatan jemaah haji tersebut. “Mereka di sana negatif dan diperjalanan hanya 10 jam saja sudah ada sudah ada yang positif. Selama menunggu di bandara sana setelah di swab itu kemungkinan tertular Covid-19 masih ada, begitu pun pada saat berada di sini,” tandasnya. (mg2/din)
