KOTA, Radar Tulungagung – Bantuan puluhan giga byte (GB) kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum maksimal. Itu dirasakan sebagian siswa di Kabupaten Tulungagung.
“35 GB hanya bisa digunakan untuk WhatsApp (WA) saja, tidak bisa digunakan mengakses mata pelajaran (mapel) atau web edukasi. Saya rasa percuma dengan adanya bantuan ini,” jelas salah satu siswa kelas IX SMP, Muhamad Salman Maulana.
Salman, sapaan akrabnya, mengaku telah mendapatkan bantuan kuota subsidi pembelajaran sejak duduk di bangku kelas VIII SMP. Jika dihitung sudah satu tahun kuota subsidi ini diterimanya.
Namun, hanya di awal saja kuota 35 GB bisa digunakan untuk mengakses aplikasi pembelajaran seperti Zoom, Google Meet, dan YouTube. Menurut dia, semua teman sekelasnya mengalami hal sama, namun mereka enggan untuk menindak lanjuti ke pihak sekolah. Karena merasa memakai kuota mandiri lebih efektif daripada mengandalkan kuota bantuan yang tidak dapat digunakan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dispendikpora) Rahardian Puspita Bintara Kabupaten Tulungagung, melalui Sekretaris Dispendikpora Syaifudin Juhri mengatakan, besaran setiap siswa mendapat 35 GB, namun apabila kuota ini tidak berfungsi dengan sebagaimana mestinya pihaknya juga kurang mengetahui hal itu. “Akan kami evaluasi untuk permasalahan ini,” pungkasnya. (jar/din/dfs)