TULUNGAGUNG – Hanya berjarak dua hari, pabrik tripleks di Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, milik Darminto terbakar lagi kemarin (1/8). Bahkan penyebab kebakaran sama, yakni karena adanya kebocoran dari tungku dapur atau pengering lembaran kayu (viner). Akibatnya, bahan dasar polywood ludes dan beberapa tripleks terbakar.
Kabid Damkar Satpol PP Tulungagung, Gatot Sunu Utomo mengatakan, kejadian kebakaran ini merupakan kali kedua di tempat sama. Sebelumnya pada 30 Juli lalu saat Subuh, pihak damkar menerima laporan jika api mengamuk di dalam pabrik tersebut. “Meskipun tempat dan penyebabnya sama. Lokasi tungku yang terbakar berbeda, namun berdekatan yakni di sebelah utara lokasi pertama. Kami menerima laporan kebakaran ini 14.15 WIB. Langsung berangkat dengan membawa tiga armada damkar serta satu water supply,” ujarnya.
Dia melanjutkan, jika petugas damkar sampai di lokasi sekitar 14.40 WIB, karena lokasinya jauh. Setelah itu langsung melakukan upaya pemadaman api di pabrik tripleks, yang kondisinya dipenuhi dengan asap membumbung. Darminto dan pegawainya sebelum damkar datang juga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun api masih belum padam.
Bahkan untuk proses pemadaman memerlukan waktu lama, yakni sekitar dua jam 30 menit. Disebabkan material yang terbakar merupakan bahan dasar pembuatan tripleks. Selain itu, harus memindahkan beberapa tumpukan tripleks lebih dahulu ke luar area pabrik hingga dilakukan pendinginan.
“Jika tidak dipindah, api akan semakin merembet. Maka dari itu kami harus mengurangi bahan yang terbakar satu persatu hingga memastikan tidak ada titik api lagi,” ungkapnya.
Menurut dia, setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya menduga bahwa penyebab kebakaran adalah adanya kebocoran pada pengering viner yang memunculkan percikan api. Sehingga si jago merah merembet ke bahan dasar polywood yang kering.
Disinggung soal kerugian, Gatot menambahkan, pada saat kejadian tidak ada korban jiwa. Namun, untuk bahan dasar pembuatan tripleks ludes terbakar. Sedangkan untuk nominal kerugian, pihaknya masih melakukan proses penghitungan. “Kebakaran ini termasuk berskala sedang. Kerugian hanya material yakni bahan dasar pembuatan tripleks ludes terbakar. Kami juga mengingatkan kepada pemilik pabrik untuk lebih berhati-hati lagi, karena sudah dua kali kejadian,” pungkasnya.(jar/din)