TRENGGALEK – Ratusan suporter sepak bola di Kota Keripik Tempe menggelar aksi solidaritas untuk korban tragedi Kanjuruhan kemarin (4/10). Hal tersebut ditunjukkan dengan aksi salat gaib dan doa bersama para suporter yang tergabung dalam Aliansi Suporter Trenggalek.
Kegiatan tersebut dilakukan di dua tempat pada waktu yang berbeda. Pertama dilakukan di Masjid Polres Trenggalek pada siang hari yang dilanjutkan di Pasar Pon pada malam hari. Saat ini berbagai suporter sepak bola dari berbagai klub di Indonesia seperti Aremania, Bonekmania, Galak Mania (suporter Persiga Trenggalek), serta klub sepak bola lainnya. “Ini sebagai bukti bahwa kami (suporter sepak bola di Trenggalek, Red) tidak ada perselisihan dan selalu damai,” ungkap perwakilan Aliansi Suporter Trenggalek, Agus Yuliawan.
Dia melanjutkan, kerukunan suporter di Trenggalek juga ditunjukkan pada kegiatan tersebut seperti kompak mengenakan pakaian serbahitam, tanda duka cita mendalam, dan tanpa atribut klub sepak bola apa pun. Apalagi, tragedi Kanjuruhan ini sangat memukul insan sepak bola, bukan hanya di tanah air, bahkan di dunia. Sebab masuk tragedi nomor dua terbesar di dunia. “Kami berharap tragedi itu menjadi yang terakhir, jangan sampai ada sejenisnya lagi,” harapnya.
Untuk itu, diharapkan tragedi itu diusut sampai tuntas. Harapannya, oknum yang bersalah bisa mendapatkan hukuman setimpal dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Sebab jika terjadi, pastinya sepak bola di Indonesia akan menjadi sorotan di dunia, bukan karena prestasi, melainkan karena tragedi.
Karena itu, mereka berharap agar jangan terlalu fanatik dalam mendukung kesebelasan favoritnya, apalagi sampai kehilangan nyawa. Sebab, pertandingan sepak bola harus dijadikan hiburan untuk mempererat tali persaudaraan, bukan permusuhan. “Syukurlah saat itu kami berangkat 60 orang, pulang juga 60 orang, makanya ucapan belasungkawa diberikan kepada teman-teman dari kota lain yang meninggal,” jelas Agus.
Sementara itu, Kabag SDM Polres Trenggalek Kompol Moch. Solichin menambahkan, Polres Trenggalek akan memfasilitasi pertemuan para aliansi suporter untuk melakukan kegiatan baik doa bersama dan hal positif lainnya. Sebab, hal tersebut merupakan kegiatan yang positif untuk mengenang tragedi yang ada di Kanjuruhan. Tujuannya tidak lain agar kejadian serupa tidak terulang kembali, baik di Trenggalek atau di tempat lainnya. “Melalui kegiatan doa bersama itu, kami mengajak semuanya untuk menginstropeksi diri agar tidak melakukan hal-hal yang terlalu fanatik, apalagi sampai merugikan diri sendiri juga orang lain,” imbuhnya.(jaz/c1/rka)