KOTA BLITAR – Harga cabai di pasaran mulai melandai. Tak semahal sebelumnya, yang tembus Rp 70 ribu per kilogram (kg). Kini hanya sekitar Rp 40 ribu per kg.
Sri Budi, salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Templek mengaku, penurunan harga cabai terjadi sejak Rabu (9/3) lalu. Menurut dia, penurunan tersebut akibat daya beli masyarakat mulai turun. “Kami jual sekitar Rp 40 ribu per kg. Ini turun, beberapa hari lalu sempat Rp 50 ribu,” ujarnya, kemarin (10/3).
Jumiarti, pedagang lain di Pasar Pon menyebut, harga cabai sempat turun kemarin pagi. Yakni sekira Rp 38 ribu per kg. Namun, harga itu tidak bertahan lama. Kenaikan harga kembali terjadi siang hari.
“Naik-turun cabai itu sudah biasa. Cabai jualnya hari ini (kemarin, Red) Rp 42 ribu. Mungkin dua jam lagi bisa langsung anjlok, lho,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Blitar, Hakim Sisworo menilai, harga cabai yang berubah-ubah tak lepas dari pengaruh stok. Dia memprediksi ada beberapa komoditas yang bakal mengalami kenaikan harga.
Jika sebelumnya ada minyak goreng (migor) hingga cabai yang harganya relatif mahal, kata Hakim, ketersediaan bawang merah kini stoknya mulai turun sehingga bukan tidak mungkin bakal terjadi lonjakan harga. “Perkiraan, komoditas yang naik justru bawang merah. Stoknya mulai turun dibandingkan cabai,” tuturnya.
Berkaca pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Hakim menyebut kenaikan harga kebutuhan pokok kerap terjadi menjelang Ramadaan hingga Idul Fitri. Ke depannya, pihaknya bakal berupaya dengan dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) untuk menstabilisasikan ketersediaan stok bahan pokok di pasar.
“Kami berharap (harga kebutuhan pokok, Red) tidak terlalu naik. Tapi, jelang Ramadan biasanya ya memang apa-apa mahal,” tandasnya. (mg2/c1/wen).