Saturday, May 28, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Berita Daerah Blitar
Disperdagin Kota Blitar Angkat Batik, Gelar Fashion Show Batik Blitar Keren

SABAR: Seorang petani saat menaburkan pupuk di sawahnya.(MOCHAMMAD LUKI AZHARI/RADAR BLITAR)

Harga Selangit Stok Tinggal Sakdulit, Pupuk Masih Bikin Pusing Petani Blitar

March 21, 2022
in Blitar
0

KABUPATEN BLITAR – Sejumlah petani belum beranjak dari dilema soal pupuk. Mulai dari harga yang masih tinggi, hingga ketersediaan yang tidak merata di sebagian wilayah Kabupaten Blitar. Ya, harga pupuk yang mahal membuat petani harus berpikir ekstra jika tak ingin gagal panen.

Salah satu petani Desa Butun, Kecamatan Gandusari, Tarno mengatakan, dirinya saat ini berstatus sebagai anggota kelompok petani. Namun, itu bukan jaminan bahwa distribusi pupuk bisa didapatkan dengan mudah.

“Saya harusnya dapat jatah pupuk, kalau ambil tinggal menunjukkan kartu saja. Sekarang sudah lama enggak dapat pupuk urea,” ujarnya kepada Koran ini, Minggu (20/3) kemarin.

Dia mengatakan, lahan pertanian miliknya membutuhkan banyak pupuk. Bukan tanpa alasan, itu untuk menunjang pertumbuhan padi agar tetap maksimal. Jika kualitas semakin baik, bisa saja harga padi juga akan memuaskan.

Namun, harapan itu hingga kini belum juga terealisasi. Bahkan untuk memupuk sawahnya saja, dia harus mengandalkan pupuk jatah salah satu saudaranya. “Kalau saya masih beruntung, dapat (pupuk, Red) punya kakak. Dulu harus bayar Rp 100 ribu untuk pupuk urea. Sekarang beli susah,” terangnya.

Petani lain, Malik Asani mengatakan, dirinya juga tergabung di kelompok petani. Akan tetapi, pupuk juga masih sulit didapat. Selain itu, dia juga terkendala soal harga pupuk subsidi yang relatif mahal. Terlebih untuk pupuk nonsubsidi yang harganya mencapai Rp 350 ribu per karung dengan ukuran 50 kilogram (kg).

Menurut dia, apabila pupuk terlambat datang dan stok terbatas, maka imbasnya adalah bisa gagal panen. Tumbuhan yang memerlukan asupan lebih justru tidak maksimal, lantaran pupuk yang tidak mencukupi. Lebih buruk lagi, dana dari hasil pertanian juga belum tentu cukup untuk belanja pupuk.

“Kalau soal harga sebenarnya agak mahal. Kadang musiman. Kayak beberapa waktu lalu, musimnya gagal panen untuk padi dan jagung. Ya, makin kompleks masalahnya,” ungkapnya.

“Masalahnya, kalau pupuk tidak cukup, hasil pertanian juga tentu akan kurang berkualitas,” bebernya.

Keterlambatan datangnya pupuk, ujar Malik, bisa mencapai 10 hari. Itu tentu menjadi masalah sendiri bagi petani, padahal sudah tiba waktunya untuk memberikan pupuk. Beruntung beberapa waktu lalu, kata dia, pihaknya menerima dua karung sekaligus sehingga bisa untuk persediaan.

Hambatan yang selama ini dialami para petani hampir sama setiap tahunnya. Persoalan pupuk yang susah didapat, harganya, dan obat yang mahal, seakan menjadi musuh petani. Jika terlalu mengeluarkan biaya besar untuk membeli pupuk, petani bakal kesulitan memberi ongkos buruh tani.

“Kadang mikir, kalau pupuk mahal dan susah didapatkan, kasihan tanamannya. Padahal ini hasilnya juga untuk masyarakat umum. Pemerintah harus punya solusi,” harapnya.

Seorang pemilik toko pertanian, Ima mengeklaim, selama ini tidak ada keterlambatan pupuk. Dia menilai, selama ini tidak ada persoalan terkait ketersediaan pupuk. Namun, saat awal tahun ini, memang terjadi permintaan yang cukup besar dari petani. “Bukan soal ketersediaannya, tapi memang permintaan dari petani juga dalam jumlah besar,” tegasnya.

Menurut dia, padahal pada awal tahun, banyak pabrik atau distributor yang tutup buku tahunan. Alhasil, terjadi keterlambatan pengiriman pupuk kepada toko-toko penyedia pupuk dan akhirnya berimbas kepada petani. “Cuma pas awal Januari, pabrik memang tutup buku. Buka lagi pas ada pupuk di minggu ketiga,” ungkapnya.

Sebagai gambaran, harga pupuk bersubsidi masih tergolong terjangkau. Untuk pupuk urea dibanderol Rp 2.250 per kg, pupuk NPK Rp 2.300 per kg, pupuk organik granul Rp 800 per kg. Lalu, pupuk ZA Rp 1.700 per kg dan organik cair Rp 20 ribu per liter.

Untuk petani yang ingin membeli pupuk harga subsidi, kata Ima, harus tercantum dalam daftar penerima pupuk subsidi di aplikasi RDKK. Apabila saat dicek tidak terdaftar sebagai penerima, maka tidak bisa mengeklaim pupuk.

“Satu kios ini, pegang 10 kelompok tani. Misalnya saya, pegang kelompok petani yang tergabung dalam dua desa, yaitu Desa Gadungan dan Gandusari. Kadang memang ada keterlambatan dari sana (distributor, Red). (mg2/c1/ady).

 

 

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Disperdagin Kota Blitar Angkat Batik, Gelar Fashion Show Batik Blitar Keren

Next Post

Pastikan BPNT di Kota BLitar Tak Salah Sasaran, Tak Sesuai Langsung Coret

Related Posts

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

Harga dan Stok Migor Curah di Blitar Aman

by Radar Blitar Jawa Pos
27 May 2022
0
312

KOTA BLITAR - Kebutuhan dan ketersediaan minyak goreng (migor) curah...

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

Ini Alasan Petani Blitar Keberatan Subsidi Pupuk Dihapus

by Radar Blitar Jawa Pos
27 May 2022
0
367

KABUPATEN BLITAR - Kebijakan pemerintah pusat menghapus subsidi pupuk membuat...

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

Soal Pungli Parkir, Anggota DPRD Kota Blitar: Tindak Tegas Saja

by Radar Blitar Jawa Pos
27 May 2022
0
277

KOTA BLITAR - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar meminta masyarakat...

Load More
Next Post
Disperdagin Kota Blitar Angkat Batik, Gelar Fashion Show Batik Blitar Keren

Pastikan BPNT di Kota BLitar Tak Salah Sasaran, Tak Sesuai Langsung Coret

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Bersiap di Laga Berikutnya, Blitar Poetra FC Manfaatkan Jeda untuk Reset Fisik

Revitalisasi Kearifan Lokal, PSPK UNITA Gelar Simulasi Ritual Sapu Angin di Sendang

5 months ago
365
Menko Airlangga Tekankan Perlunya Komunikasi Strategi Global untuk Memastikan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Dedikasi Rachmad E­ffendi TS sebagai Kapten Komunitas Akun Belajar Provinsi Jatim

4 months ago
254

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital