KOTA BLITAR – Sejumlah siswa dan guru SMAN 1 Kota Blitar menjalani rapid antigen, kemarin (7/2). Itu menyusul adanya seorang siswa terkonfirmasi positif Covid-19 pekan lalu. Hasil tes tersebut, diketahui satu siswa dan satu guru reaktif. Mereka diharuskan melakukan tes PCR.
Kepala SMAN 1 Kota Blitar Gatot Wiyono mengatakan, rapid antigen diikuti sejumlah siswa dan guru yang sempat melalukan kontak erat dengan siswa bersangkutan. Pihak sekolah bekerja sama dengan tenaga kesehatan (nakes) dari puskesmas setempat.
“Iya memang pagi ini (kemarin, Red) kami melakukan rapid antigen kepada siswa dan guru. Karena memang ada satu siswa kami yang konfirmasi positif Covid-19,” ujarnya.
“Jadi kami melakukan tracing sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di sekolah,” ujarnya.
Gatot menyebut ada sekitar 32 siswa yang mengikuti rapid antigen. Sedangkan, jumlah guru yang juga rapid antigen sekitar tujuh orang. Para guru itu masuk dalam sasaran tracing karena memiliki jam mengajar di kelas siswa yang dinyatakan positif Covid-19.
“Siswa ini dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (4/3). Sebelumnya dia sempat masuk ke sekolah, padahal sudah tau kalau saudaranya ada yang positif Covid-19. Jadi, siswa satu kelas dan guru pengajarnya dilakukan tracing dan testing,” jelasnya.
Ditanya terkait hasil rapid antigen, Gatot mengatakan ada dua orang yang menunjukkan hasil reaktif. Terdiri atas satu siswa dan satu orang guru. Keduanya diharuskan untuk melakukan tes PCR. “Langsung disuruh tes PCR. Tapi sekarang masih belum ada hasilnya, masih ditunggu dulu,” jelasnya.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Toto Robandiyo mengatakan, ada seorang siswa SMA positif Covid-19. Padahal sebelumnya ada sekitar delapan siswa di salah satu SMK swasta yang juga terkonfirmasi positif Covid-19, setelah melakukan tes PCR.
“Sesuai aturan yang ada, kalau ada yang positif Covid-19 langsung diadakan tracing. Kemudian testing, seperti di SMAN 1 Kota Blitar karena ada satu siswa yang Covid-19,” tandasnya. (fim/c1/wen)