KOTA BLITAR – UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menggelar workshop Literasi Kopi, kemarin (21/6). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Bulan Bung Karno. Plt UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Dr Hartono SS MHum resmi membuka Literasi Kopi tersebut.
Literasi Kopi dilaksanakan di Amphiteater Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Yakni mulai kemarin hingga Kamis (23/6). Ada sekitar 100 peserta, terdiri atas mahasiswa dan masyarakat umum yang mengikuti kegiatan itu.
Plt UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Dr Hartono SS MHum menyatakan, perpustakaan bukan hanya sekadar tempat untuk membaca maupun menulis. Kini, perpustakaan merupakan organisasi terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk membangun ataupun mengembangkan ekonomi rakyat. Yakni dalam rangka menyejahterakan masyarakat.
“Semoga dengan mengikuti Literasi Kopi, para peserta bisa membangun sebuah kemandirian ekonomi, sesuai yang diajarkan Bung Karno. Yakni tentang membangun kedaulatan ekonomi bangsa,” ujarnya.
“Diharapkan juga, peserta dapat membuat produk ekonomi dalam bentuk kopi yang bisa mandiri,” imbuh pria ramah itu.

Ada dua narasumber berkompeten yang dihadirkan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno dalam Literasi Kopi. Yakni, Owner Bins Coffe & Supplies, Adityo Aji Nugroho dan Profesional Photo and Drone Grapher, Herry Susanto. Keduanya juga barista yang sudah tak diragukan lagi kemampuannya.
Koordinator Pelayanan Informasi dan Kerja Sama Nurny Syam SSos mengatakan, Literasi Kopi merupakan salah satu cara melestarikan ide dan gagasan Bung Karno. Yakni dalam bidang peningkatan keterampilan dalam menyajikan beragam jenis kopi. “Koleksi yang ada di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno bisa menjadi referensi bagi para peserta,” ujarnya.
Wanita berhijab itu melanjutkan, ada beberapa tujuan digelarnya Literasi Kopi. Salah satunya memberi bimbingan dan motivasi kepada peserta agar dapat meningkatkan keterampilan, kreativitas meracik kopi sebagai bekal kemandirian. Kegiatan tersebut juga untuk menginspirasi serta memfasilitasi proses belajar dan berbagi pengalaman antarpeserta di perpustakaan berbasis literasi. Tak kalah penting, yakni sebagai momen refleksi untuk mengungkap kembali pemikiran, idealisme Bung Karno dalam memerdekakan dan mengisi kemerdekaan dalam bentuk keterampilan yang berguna. “Mewujudkan masyarakat Indonesia gemar berinovasi dan mengolah berbagai jenis kopi,” terangnya.
Pantauan di lokasi, seluruh peserta terlihat antusias menyimak materi dari para narasumber. Tak sedikit peserta bertanya langsung saat sesi tanya jawab. Bahkan, ketika ada praktik didampingi narasumber, peserta Literasi Kopi lebih bersemangat. Salah satunya, praktik membuat kopi espreso. Pada hari kedua dan ketiga, para peserta juga bakal lebih banyak praktik. Yakni membuat bahan promosi produk kopi dan publikasinya.(han/her/c1/wen)