KOTA BLITAR – Melukis menjadi cikal bakal Hilmyananda belajar seni. Dia sudah mengenalnya sejak kecil. Namun kini, pilih banting setir ke dunia make-up. Baginya, itu masih bidang yang sama, tetapi berbeda media.
Faktor usia menjadi alasan Hilmyananda beralih memperdalam dunia kecantikan. Yakni dengan make-up. “Di usiaku yang sekarang hampir tidak ada kesempatan untuk mendalami seni lukis. Jadi saya masuk ke bidang yang sama dengan media yang berbeda,”
Wanita berusia 23 tahun itu memulai mengasah skill make-up sejak 2018. Dia kerap mengikuti workshop kecantikan ataupun beauty class dengan level kursus ringan. Mulai 2020, dia mendalami ilmu pakem dunia make-up.
Hilmy, sapaannya, mengatakan, look make-up setiap tahun berganti. Tergantung yang saat itu digemari. Misalnya Barbie look. Tahun ini, make-up yang menjadi favorit anak muda yakni flawless look. Mata belo, hidung mancung, dan pipi tirus, menjadi ciri khas polesan Hilmy. “Jadi aku ngikutin pasaran aja sih mbak,” ucapnya dengan ramah.
Meski sudah cukup lihai, kendala dalam merias wajah tetap ada. Misalnya sulit menggarap tekstur kulit yang licin. Sebab, kulit licin dan berminyak membuat foundie tidak bisa menempel. “Kalaupun nempel mungkin ketahanan make-up nggak bisa lama. Perlu beberapa saran bagi customer agar hasil maksimal,” katanya.
Hilmy tak pelit ilmu. Dia pun membagikan tips agar para MUA muda bisa berkembang. Salah satunya, jangan menyerah untuk terus belajar. Selain itu, perbanyak portofolio. “Semakin banyak protofoliomu, kepercayaan customer pun akan semakin meningkat. Sebab, customer bisa melihat hasil make-up-mu,” tandasnya. (mei/c1/wen)