KOTA BLITAR – Ilham Sahrul Ramadhani, belum lama menyelesaikan pendidikan di ITS Surabaya. Meski kuliah di kampus teknik, dia punya keahlian lain. Yakni, make-up artist (MUA).
Baginya, menjadi MUA merupakan hobi. Dia tak canggung memoles wajah kaum hawa agar terlihat lebih glowing. Sebenarnya, dia juga punya hobi lain. Yakni, membaca buku ataupun nonton film. “Tapi untuk sekarang ini aku lebih fokus ke hobi sekaligus pekerjaanku, yaitu sebagai MUA,” ungkapnya.
MUA mulai ditekuni Ilham sejak 2016 lalu. Tepat saat liburan setelah selesai lulus SMA. Dia mengaku, awalnya ada beberapa kendala dalam menekuni MUA. Yakni bagaimana cara agar hobinya ini tidak stuck menghabiskan uang, tapi bisa mendatangkan penghasilan. “Karena saya mulainya benar-benar dari nol banget, jadi agak susah begitu buat nembus pasar. Apalagi, aku hanya mengandalkan sosial media,” katanya.
Kendala lain, berupa fisik. Tak sekuat dahulu. Ilham mampu melayani make-up untuk delapan orang sehari. “Kalau sekarang make up dua orang saja sudah gempor,” ujar pria ramah itu.
Terkait pelayanan, Ilham berusaha membangun awareness dan rasa percaya dari klien secara bersamaan. Salah satunya melalui media digital. “Saya biasanya mencoba memberikan service yang tebaik buat klienku,” jelasnya.
Ilham juga belajar bagimana cara take foto yang baik. Karena itulah, dia terus belajar untuk mengasah skill. Itu juga agar bisa bertahan di tengah banyaknya MUA baru di Blitar.
Hal lain yang juga penting, menjaga dan membangun hubungan baik dengan klien, eks klien, dan vendor wedding yang lain agar tetap bisa bertahan dalam dunia MUA.
Tantangan yang juga dirasakan Ilham, bagaimana cara membidik niche yang sesuai. Sebab, baginya tidak ada satu produk yang one fits all. Termasuk jasa MUA yang digelutinya. Karena itulah, Ilham tetap mengolaborasikan strategi, agar bisa tetap bertahan sesuai dengan permintaan pasar. “Entah itu dari style make-up, feeds di Instagram, ataupun dari branding secara keseluruhan,” jelasnya.
Ilham memberi tips untuk generasi muda yang ingin terjun di dunia MUA. Di antaranya harus konsisten, tidak minder, serta berani memulai. “Nggak usah minder sama orang yang sudah punya starting point lebih jauh dari kita,” tandasnya. (mei/c1/wen)