KOTA BLITAR – Masyarakat diminta waspada terkait kabar hepatitis akut yang menyerang usia anak-anak. Orang tua (ortu) harus lebih peka untuk memahami gejala-gejala yang ditimbulkan.
Wali Kota Blitar Santoso menyatakan, sejauh ini belum ada laporan terkait kasus hepatitis akut di Kota Blitar. Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar berupaya tetap waspada. “Temuan kasus kini yang saya ketahui ada di Jakarta dan Tulungagung. Itu masih dalam tahap penyelidikan oleh lembaga terkait,” ujarnya, kemarin (10/5).
Orang nomor satu di lingkup Pemkot Blitar itu melanjutkan, untuk mengantisipasi, pemkot mengimbau masyarakat khususnya para ortu selalu waspada. Memahami sejumlah gejala yang timbul dari hepatitis akut. “Hepatitis akut kebanyakan menyasar anak-anak. Makanya di lingkungan sekolah juga harus diwaspadai,” katanya.
Selain ortu, guru juga mewaspadai. Sekolah harus berupaya untuk mencegah terjadinya sumber penularan penyakit hepatitis akut tersebut. Salah satunya dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Dilansir dari situs web Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab hepatitis akut. Tim Kemenkes sekarang masih menginvestigasi melalui serangkaian pemeriksaan ilmiah serta penyelidikan epidemiologi.
Informasinya, hepatitis akut tersebut menular melalui saluran pernafasan dan saluran cerna. Karena itu, pencegahannya dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu juga memakai masker dan menjaga jarak.
Santoso mengimbau, jika mengetahui ada gejala yang mengarah pada hepatitis agar segera periksa ke puskesmas ataupun fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) setempat. Harapannya agar segera tertangani dengan cepat dan tepat. “Sehingga bisa meminimalkan risiko,” tandasnya. (sub/c1/wen)