TULUNGAGUNG – Perayaan tahun baru Imlek 2573 di Kelenteng Tjoe Tik Kiong di Jalan WR Supratman, Kelurahan Kampungdalem, Kecamatan Tulungagung, terlihat sepi kemarin (2/1). Suasana ini masih bertahan sejak pandemi korona menyerang tanah air. Bahkan, umat Khonghucu Tulungagung hanya sebagian yang melakukan sembahyang di kelenteng.
“Perayaan Imlek kali ini kami hanya melakukan sembahyang saja, itu pun hanya dilakukan secara individu. Jadi tidak ada kesenian barongsai dan liong pada Imlek tahun ini, tapi tahun lalu masih ada. Ya ini karena masih pembatasan covid-19,” ujar Bioma Kelenteng Tjoe Tik Kiong Kabupaten Tulungagung, Rini Setiawati, kemarin (2/1).
Padahal pada halaman kelenteng terlihat belasan warga sekitar yang menunggu aksi barongsai pada Imlek kali ini. Bahkan terlihat salah satu warga muslim setempat yang sempat menanyakan aksi kesenian itu kepada pengurus kelenteng. Mereka berharap dapat dihibur oleh kesenian yang berkostum menyerupai singa itu, sayangnya harus terpendam.
Sedangkan kelenteng telah ada aktivitas sembahyang sejak Selasa pukul 04.30 WIB. Para umat Khonghucu dari Tulungagung hingga luar kota mulai berdatangan ke kelenteng untuk melakukan sembahyang.
Dia menyebutkan, umat yang sembahyang datang dari Blitar, Malang, dan masih sebagian dari Tulungagung.
Dia memperkirakan jumlah umat yang sembah sejak malam Imlek hingga siang hari mencapai 50 orang dengan memakai pakaian serba merah yang menjadi khas Imlek. Padahal bila dibanding tiga tahun yang lalu sebelum korona, jumlahnya bisa mencapai lebih dari 100 orang yang melakukan sembahyang di kelenteng.
“Para etnis Khonghucu ini sembahyang hingga Selasa sore. Lalu, mereka memang mencari waktu yang sepi untuk sembahyang. Selain menghindari kerumunan juga agar menambah rasa khidmat ketika berdoa,” terangnya.
Dia menjelaskan, umat Khonghucu lebih dulu melakukan sembahyang di rumah, lalu dilanjutkan ke klenteng. Selain melakukan sembahyang, mereka juga bersilaturahmi kepada pengurus kelenteng. Bahkan juga terlihat membeli pernak-pernik Imlek yang telah terpajang di depan.
Perempuan yang kesehariannya di kelenteng Tjoe Tik Kiong ini berharap bila pandemi lekas mereda dan terhindar dari Omicron. Dengan demikian, tahun depan dapat melakukan perayaan Imlek tanpa pembatasan dan juga dapat menghadirkan kesenian barongsai yang telah banyak dinanti oleh masyarakat. (jar/c1/din)