Wednesday, July 6, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Berita Daerah Blitar

MENYENGAT: Kondisi cuaca ekstrem di Madinah, sejumlah jemaah haji batasi keluar pemondokan. (MOHAMMAD ANDIK FOR RADAR BLITAR)

Ini Cara Jamaah Haji Bumi Penataran hadapi Suhu Ekstrem di Tanah Suci

June 16, 2022
in Blitar, Headline
0

KOTA BLITAR – Isu cuaca panas menyengat di Madinah rupanya bukan isapan jempol. Sejumlah jemaah haji Bumi Penataran yang kini menjalankan ibadah, merasakan langsung. Bahkan, teriknya matahari membuat suhu di sana mencapai 41 derajat Celsius. Para jemaah pun membatasi keluar pemondokan.

Salah seorang jemaah haji asal Kecamatan Wonodadi, Mohamad Andik mengaku bahwa suhu kemarin bahkan sempat mencapai 45 derajat Celsius. Praktis, dirinya tak bisa leluasa keluar dari pemondokan. Dia lebih memilih berada di dalam ruangan untuk beristirahat, bersama jemaah lain. Itu untuk mengantisipasi terjadinya dehidrasi.

“Sekarang kalau keluar tapi tidak pakai masker dan kaca mata, panasnya di wajah luar biasa. Keluar cuma pas salat. Jarak masjid sekitar 1 kilometer dari pemondokan,” ujarnya saat dikonfirmasi, kemarin (15/6).

Pria yang akrab disapa Andik itu sudah kali kedua menjalankan ibadah haji. Pertama dilaksanakan 2006 silam. Ibadah kedua ini dia lakukan bersama sang istri. Dia pun mengaku ada perbedaan mencolok. Misalnya cuaca saat ibadah yang pertama, kondisi iklim di Madinah dan Makkah justru memasuki musim dingin.

Cuaca di Madinah yang saat ini menyengat, lanjut Andik, membuat ribuan jemaah lainnya turut membatasi keluar pemondokan. Di sana pula, para jemaah terus menghidrasi tubuh dengan minum air mineral guna menstabilkan cairan tubuh. “Benar, jadi antisipasi (dehidrasi) minum air putih. Di sini sempat juga ada yang mimisan. Dua jemaah,” lanjutnya.

Hal senada dikatakan Gito, jemaah lainnya asal Kecamatan Gandusari. Dia menyebut bahwa panasnya cuaca di kawasan timur tengah itu cukup menyengat. Bahkan, dirinya terus melakukan antisipasi pencegahan dehidrasi dan mimisan. Salah satunya, sering membasahi rongga hidung dengan air sehingga kondisi tetap lembab.

“Panas, kemarin siang 41 derajat. Udara rasanya juga bukan hangat lagi, yang berhembus itu panas. Kami sedia tisu basah untuk digunakan sewaktu-waktu di wajah dan rongga hidung. Pas wudu juga hirup air,” terangnya.

Meski ibadah kali ini dihadapkan cuaca panas, tapi tak menyurutkan niat jemaah haji untuk menjemput pahala. Jemaah haji sebelumnya sempat mengikuti beragam kegiatan sebelum bergeser ke Makkah pada Minggu (19/6) mendatang. Beberapa kegiatan di antaranya, wisata edukasi di kebun kurma dan mengunjungi Masjid Quba, Madinah.

Untuk diketahui, 337 jemaah haji asal Kabupaten Blitar resmi berangkat beberapa waktu lalu. Mereka berangkat setelah dua tahun menunggu kejelasan, imbas Covid-19. Keberangkatan jemaah haji tahun ini terbilang ketat dan jumlahnya pun dibatasi, dari 816 menjadi 337. Meski begitu, Kemenag berharap pada pelaksanaan ibadah haji berikutnya, semua jemaah bisa turut serta. (mg2/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Atlet PDBI Kabupaten Blitar Genjot Latih Fisik dan Kekompakan

Next Post

Perempuan Bisa Jadi Incaran Dongkrak Perolehan Suara saat Pemilu, Mengapa?

Related Posts

Sakit, Dua Jemaah Bakal Safari Wukuf Tunggu Rekomendasi KKHI

by Radar Blitar Jawa Pos
06 Jul 2022
0
5

KOTA BLITAR - Pelaksanaan ibadah haji terus berlangsung. Setelah menunaikan...

Masalah Pelik PMK di Trenggalek: Stok Antibiotik Habis Hingga Anggaran Beku

Masalah Pelik PMK di Trenggalek: Stok Antibiotik Habis Hingga Anggaran Beku

by Editor RaTu
06 Jul 2022
0
5

TRENGGALEK - Peternak Trenggalek harus menelan pil pahit saat penyakit...

Idul Adha Tahun Ini Peternak Merugi, Ini Penyebabnya

by Radar Blitar Jawa Pos
06 Jul 2022
0
9

KABUPATEN BLITAR - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) nyatanya...

Load More
Next Post

Perempuan Bisa Jadi Incaran Dongkrak Perolehan Suara saat Pemilu, Mengapa?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Laskar Lembu Suro Bakal Jadi Milik Pemkab Blitar

Masak Pakai Luweng, Dapur Warga Sutojayan Terbakar

6 months ago
1.3k

Dokumen Ijin Shangrilla Memorial Park Belum Jelas

3 months ago
42

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital