Tuesday, August 16, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Berita Daerah Blitar

AGAR AMAN: Petugas kesehatan hewan mengecek kondisi sapi, antisipasi PMK. (MOCHAMMAD LUKI AZHARI/RADAR BLITAR)

Ini langkah Legislatif Terkait PMK di Bumi Penataran

by Radar Blitar Jawa Pos
13 Jul 2022
in Blitar
0

KABUPATEN BLITAR – Sebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bumi Penataran tak boleh luput dari perhatian pemerintah. Apabila penanganan semakin membaik, maka tingkat kesembuhan ternak ikut terkerek. Peternak pun tak lagi dihantui kekhawatiran berlebih dengan situasi ini.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Blitar Chandra Purnama mengatakan bahwa bukan hanya peternak yang terdampak. Wabah ini juga mendera ekonomi petani hingga terancam merugi. Pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar segera menerjunkan satuan tugas (satgas) pencegahan PMK untuk menangani kasus ini.

“Mungkin sudah ditangani. Tapi sepertinya belum maksimal. Lebih baik segera bentuk satgas PMK supaya masyarakat cepat terbantu,” ujarnya kemarin (12/7).

Chandra melanjutkan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar harus berupaya menuntaskan persoalan yang terjadi. Sebab, tidak sedikit peternak yang merugi lantaran sapi mati. Selain itu, dia meminta dinas lebih intens melakukan penyuluhan. Bila perlu ke pelosok agar warga lebih teredukasi.

Sebagai contoh, temuan bangkai sapi diduga PMK di aliran Sungai Jari, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, beberapa waktu lalu yang menyita perhatian masyarakat. Jika memang mati lantaran PMK, dinas harus gerak cepat memberikan sosialisasi penanganan ternak mati lantaran PMK.

“Entah dibuang atau tidak, dinas juga perlu melakukan pendekatan. Misalnya, sapi yang mati agar bangkainya tidak dibuang ke sungai,” imbuhnya.

Terkait sapi mati diduga PMK itu, Kepala Disnakkan Kabupaten Blitar Toha Mashuri mengaku tidak menangani adanya bangkai. Melainkan, fokus pada pemulihan dan pengobatan hewan. Kendati begitu, dia menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Seharusnya, lanjut dia, sapi yang mati harus dikubur.

“Belum tahu persis kejadiannya. Namun, tidak dibenarkan buang bangkai di sungai, karena mencemari lingkungan. Lebih baik dipendam,” ucapnya.

Ditanya soal penanganan wabah itu, Toha memastikan kini sudah berjalan baik. Itu terlihat dari angka kesembuhan per hari yang terus bertambah. Tren positif itu, lanjut dia, menjadi indikasi bahwa peternak semakin paham soal upaya antisipasi kasus ini. Mulai dari sanitasi, memberi ternak asupan vitamin dan suplemen, serta isolasi ternak yang sakit.

Nah, terkait pembentukan satgas PMK, pihaknya mengakui kelompok itu sudah terbentuk. Namun, masih menunggu surat keputusan (SK). Apabila SK sudah turun, maka satgas bakal diterjunkan sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi).

“Satgas PMK nanti akan segera berjalan setelah keluarnya SK. Sudah kami bentuk. Tinggal rapat koordinasi saja,” tandasnya.

Data dari disnakkan, Minggu (10/7) lalu, total kasus PMK mencapai 5.248 ternak. Rinciannya, ternak sakit sebanyak 1.669 ekor, 3.556 ternak sembuh, 19 ternak mati, dan 4 ternak dipotong paksa. Sedangkan 10.687 ternak tercatat sudah menerima dosis vaksinasi. (mg2/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Ada Bonus Besar, tapi Prestasi Merosot

Next Post

Pemkot Tunggu Rekom Kemenpora untuk Bangun Fasilitas Olahraga

Related Posts

Vaksinasi Keempat untuk Nakes Tersendat

by Radar Blitar Jawa Pos
16 Aug 2022
0
0

KOTA BLITAR - Vaksinasi booster tahap kedua atau vaksin dosis...

BPNT Telat Dua Bulan, Begini Penjelasan Dinsos Kabupaten Blitar

by Radar Blitar Jawa Pos
16 Aug 2022
0
8

KOTA BLITAR - Setelah lama menunggu, puluhan ribu keluarga penerima...

Bandel, Pengendara Roda Dua Dominasi Pelanggaran Lalin

Bandel, Pengendara Roda Dua Dominasi Pelanggaran Lalin

by Radar Blitar Jawa Pos
16 Aug 2022
0
3

KABUPATEN BLITAR - Kesadaran pengendara kendaraan bermotor untuk taat peraturan...

Load More
Next Post

Pemkot Tunggu Rekom Kemenpora untuk Bangun Fasilitas Olahraga

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Yeny Lesthary Tekuni Usaha Nail Art, Belajar Setiap Hari dan Mayoritas Pelanggan Penyanyi Karaoke  

3 months ago
462
Pemugaran Candi Mirigambar Berdampak pada Pengunjung

Sukses Sejak Muda, Siget Wibisono Hilangkan Lelah dengan Nonton Film

7 months ago
316

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Up To Date
      • Peristiwa
      • Hukum dan Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sportainment
      • Sport
      • Life Style
    • Sosok
    • Litera
      • Opini
      • Literasi

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital