KABUPATEN BLITAR – Perairan laut selatan Jawa tampaknya bukan menjadi tempat aman untuk beberapa hari ke depan. Pasalnya, ada fenonema bulan baru yang memicu gelombang tinggi hingga 6 meter.
Kondisi tersebut tidak hanya menjadi peringatan untuk para wisatawan di Bumi Penataran. Para nelayan juga mulai membatasi aktivitas melaut lantaran kondisi buruk tersebut. “Iya, ombaknya lumayan tinggi, angin juga sangat kencang,” ungkap Pinaryo, salah seorang nelayan Tambakrejo.
Warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, itu juga mendengar kabar fenomena alam tersebut bakal terjadi hingga beberapa hari ke depan. Karena itu, dia memilih menurunkan jangkar sementara waktu. “Dua sampai tiga hari ke depan off dulu. Kalau kondisinya demikan, tidak baik untuk dipaksakan,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ivong Bertyanto mengatakan, beberapa hari ke depan memasuki fase bulan baru. Hal itu diperparah dengan fenomena peningkataan kecepatan angin yang cukup konsisten hingga 46 km/jam di wilayah selatan Jawa. “Pasang surut air laut itu dipengaruhi posisi bulan. Di sisi lain, ada fenomena angin muson barat yang memicu angin kencang di perairan selatan Jawa,” katanya.
Dia melanjutkan, dari hasil analisa Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena tersebut juga bisa memicu banjir air laut alias rob di pesisir selatan pulau Jawa. Diprediksi hal itu terjadi hingga beberapa hari ke depan. “Hal ini memicu gelombang tinggi hingga 6 meter. Info dari BMKG mulai 26-27 Juli,” jelas Ivong.
Fenomena rob tidak hanya terjadi di perairan utara Jawa. Sebenaranya, fenomena tersebut juga biasa terjadi di perairan selatan. Namun, durasinya relatif lebih singkat.
Di sisi lain, dampak yang ditimbulkan fenomena tersebut juga jauh berbeda. Untuk wilayah pesisir selatan, fenomena tersebut akan mengganggu aktivitas wisata dan nelayan. Sebaliknya, di wilayah utara juga ada banyak permukiman penduduk yang secara otomatis mengganggu aktivitas masyarakat. “Wilayah selatan itu penghuninya tidak sepadat wilayah pesisir utara. Wajar jika rob di pesisir utara itu menjadi perhatian publik,” imbuhnya.
Ivong berpesan agar masyarakat pesisir meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa hari ke depan. Tidak pada fase bulan baru dan fenomena anngin kencang ini saja, tapi juga pada potensi kebencanaan yang lain. (hai/c1/wen)