Saturday, August 13, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Berita Daerah Blitar
Ini Penyebab Produksi Telur di Blitar Jebluk

SULIT BANGKIT: Seorang peternak merapikan baterai ayam yang kosong karena tak mampu memenuhi kebutuhan pakan. (AGUS MUHAIMIN/ RADAR BLITAR)

Ini Penyebab Produksi Telur di Blitar Jebluk

by Radar Blitar Jawa Pos
27 Jul 2022
in Blitar, Headline
0

KABUPATEN BLITAR – Capaian sebagai daerah penyuplai telur nasional bagi Kabupaten Blitar terancam hilang. Sebab, lebih dari 1.000 peternak di Bumi Penataran gulung tikar lantaran pandemi Covid-19. Kini kapasitas produksi telur hanya mampu sekitar 300 ton per hari.

Kabid Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Blitar Indriawan menyatakan, ada sekitar 4.300 peternak ayam petelur sebelum pandemi Covid-19. Nah, dari pendataan April lalu, jumlah peternak menyusut menjadi sekitar 3.100 peternak. “Populasi unggas kini tinggal 13 jutaan ekor, sebelumnya ada sekitar 21 juta ekor,” ujarnya.

Penurunan populasi itu secara otomatis berdampak pada produksi telur di Kabupaten Blitar. Sebelum pandemi, kapasitas produksi telur mencapai 1.000 ton per hari. Namun, data terbaru mencatat produksi telur kini hanya berkisar 350-400 ton per hari. “Ini data pada bulan empat (April, Red) kemarin ya,” imbuhnya.

Menurut dia, kondisi perunggasan kini sudah menunjukkan tanda-tanda positif. Indikasinya, harga komoditas telur mencapai lebih dari Rp 20 ribu per kilogram. Ini berlaku sejak Lebaran lalu hingga minggu ke tiga Juli ini.

Meski begitu, guna mengembalikan kapasitas produksi seperti sebelum pandemi bukan hal mudah. Para peternak kecil kesulitan dengan modal. Di sisi lain, meski peternak sudah mulai menambah popoulasi ternak, butuh waktu agar unggas mereka produktif. “Nggak bisa ujug-ujug produksinya naik, meskipun populasinya bertambah,” terangnya.

Dari hasil evaluasi lapangan, peternak yang mampu bertahan adalah mereka yang bisa menekan biaya produksi. Misalnya dengan menerapkan self mixing untuk pakan ternak. Artinya, mereka tidak mengandalkan pakan pabrikan untuk menghemat biaya produksi.

Sayangnya, metode ini hanya mampu dilakukan oleh peternak dengan kualifikasi menengah atas. Artinya, peternak dengan populasi kecil tidak menerapkan metode tersebut. “Yang nyampur pakan sendiri itu bahannya impor. Nah, tidak semua peternak bisa melakukan impor bahan pakan ini, rata-rata peternak menengah,” jelas Indri.

Dari fakta tersebut, disnakan berencana membentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan peternak. Hal ini akan memudahkan peternak untuk menerapkan metode tersebut. Sebab, nyaris tidak mungkin menerapkan metode tersebut jika kebutuhan pakannya tidak banyak.

Sejalan dengan hal ini, pemerintah daerah juga berencana membangun badan usaha milik daerah (BUMD) yang nantinya melakukan aktivitas trading. Peran perusahaan daerah ini penting untuk penyediaan pakan impor. Seperti, meat bon meal (MBM), tepung kedelai, bungkil kacang kedelai (BKK), dan lain lalin. “Kalau yang melakukan impor bahan baku ini BUMD, itu pasti sangat membantu peternak. Sebenarnya, bahan pakan ini ada di dalam negeri, tapi jumlahnya terbatas,” katanya.

Di lokasi terpisah, Ketua Koperasi Blitar Putra Sukarman membenarkan bahwa metode tersebut efektif untuk menekan biaya produksi. Pihaknya juga sepakat jika pemerintah daerah bisa memfasilitasi stok bahan pakan tersebut.

Peternak asal Nglegok itu tidak menampik harga telur kini bagus. Sayangnya untuk meningkatkan produksi telur relatif susah. Butuh waktu sekitar sebulan untuk mendatangkan DOC (day old chicken) dari pabrik. “Indennya lama, harganya juga relatif mahal, Rp 1.800 per ekor,” tandasnya. (hai/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Duh, Vaksinasi PMK Tak Sesuai Populasi Sapi

Next Post

Begini Persiapan PSBI Jelang Liga 3

Related Posts

Asyik, BEN Carnival Free

Asyik, BEN Carnival Free

by Radar Blitar Jawa Pos
12 Aug 2022
0
6

KOTA BLITAR - Blitar Ethnic National (BEN) Carnival yang dihelat Pemerintah...

Tahap Dua, Vaksinasi 1.275 Ekor Sapi

by Radar Blitar Jawa Pos
12 Aug 2022
0
6

KOTA BLITAR - Penyuntikan vaksin PMK dosis kedua telah tuntas, kemarin...

Pengadaan Seragam Lamban, Dewan Pendidikan: Jangan Dibuat Polemik

Pengadaan Seragam Lamban, Dewan Pendidikan: Jangan Dibuat Polemik

by Radar Blitar Jawa Pos
12 Aug 2022
0
6

KOTA BLITAR - Lambatnya proses pengadaan bantuan seragam gratis untuk peserta...

Load More
Next Post

Begini Persiapan PSBI Jelang Liga 3

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Usulkan Anggaran Rp 22 Miliar untuk Pemilu 2024 di Kota Blitar

Drama Kolosal PETA Kembali Dipentaskan, Awal Pandemi Sempat Ditiadakan

6 months ago
841

Jadi Tanggung Jawab Negara, Bayi Kardus Durenan Diserahkan ke Dinsos

10 months ago
126

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Up To Date
      • Peristiwa
      • Hukum dan Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sportainment
      • Sport
      • Life Style
    • Sosok
    • Litera
      • Opini
      • Literasi

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital