KOTA BLITAR – Dunia cutting paper atau menggunting kertas berdasarkan nilai seni, kini semakin naik daun. Detail ukiran kertas membentuk karya abstrak, memanjakan mata. Di balik itu semua, ternyata ada teknik penting yang tak boleh dipandang sepele.
Seperti dilakoni Ruli Efendi. Pria berusia 24 tahun itu sudah menyelami dunia cutting paper sejak 2017 silam. Lantaran sudah cukup lama, warga Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, itu jadi lebih paham teknik apa saja yang harus diterapkan saat menggunting kertas dengan cutter.
Menurut dia, pendatang baru dalam dunia cutting paper harus getol menimba ilmu seputar cara pengguntingan untuk referensi. Telaten, menjadi modal mutlak. “Kalau pendatang baru, memang fokusnya harus di telaten dan niatnya. Karena memang tidak mudah. Apalagi bagian wajah,” ujarnya.
Berkaca pada dirinya sendiri, pria berambut gondrong itu mengaku, setahun jemarinya baru fasih menari di atas kertas dan menciptakan karya. Namun harus didukung dengan peralatan inti. Yakni, cutter dan kertas. Menurut Ruli, cutter bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab, kenyamanan seseorang berbeda-beda.
Sementara untuk kertas, dia tak pernah beralih dari buffalo dan manila. Kertas jenis itu memiliki keunggulan dibanding jenis lain. Salah satunya soal ketebalan dan tak mudah robek. Proses cutting pada kertas itu pun selalu berakhir dengan kesan memuaskan.
“Bisa juga pakai cutter pen. Bentuknya seperti bolpoin. Itu saya dapat baru setahun. Dari segi kerapian, lebih bagus pakai cutter pen ketimbang cutter besar,” terangnya.
Dalam memulai aktivitas seni cutting paper, Ruli membagikan sejumlah tips. Ini merupakan alur pengerjaan karya cutting paper yang dalam lima tahun terakhir dia pakai. Pertama, pastikan foto sudah disketsa hitam putih lalu dicetak. Proses sektsa pun bisa menggunakan aplikasi di gawai.
Setelahnya, harus paham dengan objek yang bakal dieksekusi. Ruli memastikan, objek sketsa wajah yang cukup susah harus digunting terlebih dahulu. Jika dirasa hasil potongan sudah mirip, maka dilanjutkan dengan sketsa objek lainnya. Tahap ini memang tak mudah. Namun, harus dilakukan secara santai dan tak perlu tergesa-gesa.
“Kalau pendatang baru memang fokusnya harus di telaten, niat, dan tidak cepat puas. Karena memang tidak mudah. Apalagi bagian wajah. Yang penting terus berlatih,” tandasnya. (mg2/c1/wen)
