KOTA BLITAR – Persiapan menuju asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) jenjang SMP tak luput dari pantauan legislatif. Mereka meminta dinas pendidikan (dindik) lebih mengoptimalkan tes tersebut. Itu setelah sebelumnya pada Rabu (14/9) lalu mengalami kendala server pada tahap gladi bersih.
Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar Nuhan Eko Wahyudi mengatakan, ANBK ini penting untuk menguji kemampuan di lembaga pendidikan dalam banyak bidang. Karena itu, saat proses pengerjaan, pihaknya meminta dinas terkait memantau. Utamanya memastikan bahwa kondisi listrik dan internet aman.
“ANBK nanti, agar dindik mempersiapkan sebaik mungkin terkait kesiapan siswa. Tujuan gladi resik kemarin agar siswa tidak kaget,” ujarnya kemarin (15/9).
Untuk diketahui, ANBK merupakan program yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuannya sebagai evaluasi, guna meningkatkan mutu pendidikan di seluruh satuan pendidikan. Pada jenjang SMP di Bumi Bung Karno, ANBK dilaksanakan pada 19-22 September mendatang.
Terkait gangguan yang terjadi pada hari pertama gladi resik gelombang kedua, lanjut Nuhan, pihaknya meminta agar dinas mampu mengantisipasi sehingga tidak berimbas pada saat siswa mengerjakan soal. Sebab, pelaksanaan tes ini mengandalkan jaringan listrik dan internet.
“Harapan kami, siswa itu tidak hanya siap asesmen nasional, tapi agar siswa bisa meningkatkan prestasi,” jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD dan SMP Dindik Kota Blitar Jais Alwi Mashuri tak menampik bahwa pada Rabu lalu terjadi kendala. Yakni, server sempat down. Namun, permasalahan itu bersumber dari pusat, sedangkan terkait konektivitas internet tiap sekolah sudah optimal.
Soal kendala tersebut, tim teknis sudah melakukan pendataan. Permasalahan server tersebut nantinya bakal disampaikan ke Dindik Provinsi dan diteruskan ke pusat. Pihaknya berharap agar pelaksanaan ANBK pekan depan berlangsung lancar dan siswa bisa melalui tiap soal.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan PLN. Kami meminta setidaknya saat ANBK berlangsung, daya tetap stabil,” ungkapnya.
Untuk diketahui, terdapat total 20 lembaga SMP negeri maupun swasta di Bumi Bung Karno. Siswa yang terpilih untuk mengikuti ANBK tahun ini yakni sekitar seribu anak. Masing-masing lembaga terdapat 50 siswa yang terpilih secara acak. Mereka dipilih langsung oleh Kemendikbudristek, merujuk data pokok pendidik (dapodik). (luk/c1/wen)