TRENGGALEK – Penanganan Covid-19 di Bumi Menak Sopal harus tetap dilakukan oleh sejumlah pihak. Kendati saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bisa dikatakan sudah terkendali, namun dengan pelonggaran protokol kesehatan (prokes) yang ada saat ini kemungkinan kasus bisa bertambah. Apalagi beberapa waktu lalu ada satu jamaah haji yang pulang dari tanah suci terkonfirmasi positif Covid-19.
Sehingga jika hal tersebut tidak disikapi bukan tidak mungkin pasien tersebut akan menularkan penyakitnya ke orang lain. Itu bukannya tidak mungkin, sebab hingga saat ini vaksinasi booster terhitung masih rendah. Itu terlihat, sejauh ini vaksin dosis ketiga tersebut masih kurang dari 50 persen atau sekitar di 20,89 persen. Hal tersebut cukup ironis jika dilihat dari capaian vaksin dosis satu yang sudah sekitar 84,49 persen, sedangkan dosis dua sekitar 76,96 persen. “Karena itu kami terus melakukan upaya pencegahan juga terus menggalakan akselerasi vaksinasi,” ungkap Kasidokkes Polres Trenggalek Aipda Lukman Hadi.
Dia melanjutkan, karena itu dengan bekerja sama bekerjasama dengan puskesmas gencar menggelar vaksinasi di berbagai tempat. Itu dilakukan seperti dengan metode jembut bola hingga door to door, dengan menyambangi fasilitas umum (fasum) yang kerap menjadi jujukan warga. “Selain milik pemerintah, dalam hal ini kami juga bekerja sama dengan pihak swasta pengelola fasum sebagai lokasi vaksin tersebut,” katanya.
Sebab ada beberapa lokasi fasum yang dikelola pihak swasta yang digunakan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat. Itu seperti yang terlihat fasilitas pelayanan yang terdapat pada fasum tersebut, hingga membuat masyarakat yang datang mengantri, bahkan antrian yang ada bisa sampai sore. Dari situ terlihat masyarakat yang datang adalah dari berbagai kalangan dan domisili yang berbeda. Sehingga hal tersebut yang menjadi pertimbangan petugas untuk melakukan vaksinasi di lokasi tersebut, sebab selain masyarakat juga ada karyawan pengelola fasum tersebut.
Tak ayal upaya yang dilakukan petugas tersebut terbukti, sebab dalam satu kegiatan ada sekitar 30 orang yang mau divaksin, baik itu dosis satu, dua atau tiga. Sehingga untuk proses percepatan, proses vaksinasi semacam itu dalam satu harinya dilakukan di tiga sampai empat yang berbeda. Sehingga petugas membagi tim vaksinator di lokasi tersebut. Dari situ diharapkan akselerasi penanganan bisa lebih optimal dan herd immunity masyarakat terbentuk sehingga terbebas dari bahaya Covid-19. “Dalam sehari kami siapkan 300 dosis, sedangkan untuk vaksinator dan tenaga medis sedikitnya ada empat orang di setiap lokasi,” jelas Lukman.(jaz/rka)
Produktivitas Pertanian Belum Berjalan, Air Masih Tertampung di Bendungan Tugu
TRENGGALEK - Para petani di seputaran aliran air Bendungan Tugu...