KABUPATEN BLITAR – Kursi Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Penataran dipastikan diisi angin. Sebab, jabatan tersebut kosong hingga beberapa bulan ke depan. Sebab, hingga kini belum ada panitia seleksi pengisian pimpinan di perusahan milik daerah tersebut.
Per tanggal 6 September, periode jabatan direktur PDAM berakhir. Itu sesuai Surat Keputuan Bupati No 188/410/409.06/KPTS/2018 tentang Pengangkatan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Blitar Periode 2018-2022. Sejalan dengan hal itu, Yoyok Widoyoko dan beberapa orang staf PDAM Tirta Penataran konon diundang datang ke Pendapa Ronggo Hadi Negoro, kemarin (6/9). “Ya, kami diundang untuk bertemu dengan bupati,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, ada beberapa pertanyaan yang disampaikan bupati. Di antaranya, seputar keuangan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan milik daerah tersebut. “Ada juga pertanyaan kenapa selama ini PDAM tidak berkontribusi untuk daerah,” ungkap Yoyok.
Menurut dia, persoalan pendapatan asli daerah (PAD) ini bukan hal baru. Sayangnya, hal ini sulit diterapkan karena ada standar minimal okupansi layanan agar bisa berkontribusi untuk PAD. “Tapi, kalau misalnya ada instruksi atau peraturan yang bisa kami gunakan untuk dasar mengeluarkan anggaran, tentu akan kami tindak lanjuti,” katanya.
Usai pertemuan tersebut, Yoyok juga mendapatkan kabar bahwa pemerintah daerah bakal menunjuk pelaksana tugas (Plt) Direktur PDAM Tirta Penataran dan membentuk panitia seleksi Direktur PDAM Tirta Pentaran. Dia juga diperbolehkan untuk mengikuti seleksi pengisian jabatan tersebut. “Kami sudah berusaha maksimal, semoga ke depan bisa lebih baik atau minimal bisa mempertahankan capaian positif selama ini,” terangnya.
Posisi direktur perusahaan daerah ini kemungkinan tidak bisa terisi dalam waktu dekat. Sebab, rangkaian seleksi yang sejatinya disiapkan jauh hari sebelum akhir masa jabatan berakhir, belum bisa dilakukan. Kemungkinan, Plt sebagai alternatif agar tidak terjadi kekosongan jabatan.
Sayangnya, hingga sore kemarin belum diketahui secara pasti siapa figur sementara yang mengisi kursi direktur ini. “Masih proses (pencairan figur Plt, Red) menunggu petunjuk,” ujar Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar, Sri Wahyuni.
Mantan sekretaris dinas perhubungan ini tampaknya juga tidak bisa memastikan besok (hari ini, Red) sudah ada Plt direktur. Sebab, hingga berita ini diketik sekitar pukul 18.55 WIB, belum ada jawaban siapa pengganti Yoyok Widoyoko itu.
Diketahui, beberapa kalangan cukup demen dengan kinerja PDAM Tirta Penataran selama empat tahun terakhir. Mereka berharap kinerja positif tersebut dipertahankan. Bahkan tak jarang mereka memberikan sinyal agar pemerintah tidak perlu repot-repot menggelar seleksi direktur baru. Itu jika memang ada peluang untuk mempertahankan figur direktur lama yang dianggap cakap dalam pelayanan tersebut. “Figur baru juga belum tentu kinerjanya baik,” ujar anggota Komisi II DPRD Kabupaten Blitar, Joko Santoso. (hai/c1/wen)