Siapa yang tak tahu dengan jajanan rambut nenek? Ya, itu merupakan salah satu jajanan atau camilan zaman dulu alias jadul. Meski begitu, makanan itu masih tetap disuka hingga sekarang.
Rambut nenek juga tersedia di Bumi Penataran. Banyak pusat jajanan atau oleh-oleh yang menyediakan rambut nenek. Kemasannya dibuat lebih menarik. Dibungkus plastik transparan agar lebih rapi. Ada pula beberapa pedagang kaki lima yang menjajakan rambut nenek.
Kini, rambut nenek dikemas lebih menarik. Tujuannya tentu saja untuk menarik minat pelanggan. Khususnya anak-anak. Namun ternyata tak sedikit orang dewasa yang juga suka.
“Suka sama rambut nenek, karena ini jajanan masa kecil dulu saat masih sekolah. Tapi sampai sekarang pun masih ada, jadi ya sering beli,” ujar salah seorang penggemar jajanan rambut nenek, Diana Novita Sari.
Diana mengaku, rambut nenek rasanya manis. Teksturnya lembut saat masuk ke mulut. Meskipun rambut nenek seperti helaian rambut yang kasar saat dilihat
“Pas dimakan itu lembut teksturnya, lumer. Ya seperti kembang gula pada umumnya. Rasanya manis, dan renyah untuk opak gambir yang digunakan lapisan rambut neneknya,” katanya.
Hal lain yang bisa memikat pembeli, yakni warna rambut nenek. Ada beberapa macam. Merah, hijau, kuning, dan sebagainya. Dengan begitu, pembeli tidak bosan.
“Rambut nenek yang sekarang ini lebih berwarna, ada pink, kuning sampai hijau. Warnanya lucu-lucu, jadi lebih menarik. Makin enggak bosan untuk memakannya,” tandasnya. (fim/c1/wen)