KABUPATEN BLITAR – Sepanjang 1 kilometer jalan di Desa Bangsri, Kecamatan Nglegok, tampak jarang tersentuh perbaikan. Pasalnya, ruas jalan kabupaten tersebut penuh lubang dan bergelombang. Akibatnya, kerap terjadi kecelakaan.
Jalan lintas antarkota dan kabupaten ini sering terjadi laka. Bahkan, ada yang meninggal dunia. Hal ini terjadi karena kondisi jalan yang rusak parah, banyak lubang, dan tidak rata. “Di sini sering terjadi kecelakaan, bahkan sudah ada yang meninggal,” ucap salah satu warga Desa Bangsri, Rusiana Dewi kepada Koran ini kemarin (23/10).
Menurut dia, selain jalan berlubang, salah satu faktor penyebab seringnya terjadi kecelakaan juga karena minimnya penerangan. “Kalau malam disini gelap, lampu penerangan banyak yang mati,” ujarnya.
Salah satu pemuda desa setempat, Muhammad Defris mengatakan, kecelakaan tunggal sering terjadi pada malam hari, dan kebanyakan korban kecelakaan ini berasal dari luar wilayah Blitar. “Rata-rata dari luar Blitar, karena enggak tau kondisi jalan,” akunya.
Dia menegaskan belum ada peninjauan atau perbaikan dari pihak terkait. Buktinya hingga saat ini penerangan jalan masih banyak yang mati. ”Karena ini jalan lintas kota atau kabupaten menuju Kediri, jadi ramai pengendara,” harapnya.
Pria 32 tahun menegaskan, terakhir dilakukan perbaikan saat mendekati Idul Fitri beberapa bulan yang lalu. Namun, tidak bertahan lama sudah rusak dan belum ada perbaikan masif lagi. ”Jika rusak cuma ditambal sulam saja, sebulan sudah rontok itu tambalannya,” ungkapnya.
Dia menduga, selain kualitas jalan yang buruk, itu juga karena masih sering dilintasi truk tambang pasir dengan beban berat. “Konstruksinya memang buruk, jadi tidak mampu menopang berat truk dengan muatan over,” tegasnya. (mg2/c1/ady)