KOTA BLITAR – Jalan bergelombang yang memicu kecelakaan di wilayah Kecamatan Srengat bakal diperbaiki minggu ini. Sayangnya, kegiatan itu bukan dengan merekontruksi jalan, melainkan hanya perbaikan kondisi bergelombang.
PPK UPT Pengelola Jalan dan Jembatan Kediri, Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Provinsi Jatim, Jefri Primantika mengaku sudah lama mengetahui jalan rusak di Keluarahan Kauman, Kecamatan Srengat tersebut. Pihaknya juga sudah mengagendakan untuk perbaikan. “Sebelum dicorat-coret, kami sudah ada rencana perbaikan. Namun, karena banyak ruas berlubang, kami lakukan kegiatan penambalan lubang itu terlebih dahulu,” ujarnya kemarin (19/7).
Jefri tidak memungkiri kondisi jalan rusak tersebut bisa mengakibatkan pengguna jalan terjatuh. Menurut dia, jalan bergelombang itu dipicu mobilitas kendaraan dengan tonase besar. Hal ini kian parah di lokasi pemberhentian lampu merah. Sebab, di spot tersebut, kendaraan melakukan pengereman yang notabene menambah beban jalan. “Secepatnya akan kami perbaiki dalam minggu ini. Selain yang di timur lampu merah, yang sebelah barat juga,” tuturnya.
Disinggung mengenai metode perbaikan, Jefri akan melakukan pemerataan dan mengganti dengan aspal yang baru. Secara teknis, jalan bergelombang tersebut akan dikeruk untuk menghilangkan jalan mengembung tersebut, kemudian dilanjutkan dengan leveling aspal.
Dia mengakui, hal ini kurang begitu optimal untuk mempertahankan kondisi jalan yang baik. Kendati begitu, pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak, lantaran tidak ada anggaran khusus yang digunakan untuk perbaikan secara menyeluruh. “Kami akan usulkan agar tahun depan ada anggaran untuk rekonstruksi atau pemeliharaan berkala,” jelasnya.
Jefri juga membenarkan bahwa benton cor cocok untuk jalan di titik tersebut. Namun, butuh biaya cukup besar. Sebab, tidak hanya pada lokasi yang bergelombang, tapi juga harus dilakukan di sekitar jalan yang rusak. “Kalau harus seperti itu tidak bisa dibiayai dengan anggaran pemeliharaan. Satu kubik cor saja Rp 1 juta, nah itu nanti habisnya pasti banyak,” tuturnya.
Ditanya soal besaran anggaran pemeliharaan yang dia miliki, Jefri enggan menyebut nominal. Menurut dia, itu di luar kapasitasnya menyampaikan data. Dia hanya menyebut ada sekitar 43 kilometer ruas jalan milik provinsi Jatim yang dia tangani. Salah satunya, jalan raya Srengat yang membentang dari Kota Blitar sampai dengan Jembatan Ngujang. “Selain itu juga ada jalan provinsi dari Kediri yang sampai Blitar,” tandasnya. (hai/c1/wen)