TULUNGAGUNG – Terdapat beberapa titik longsor di jalur lintas selatan (JLS) sekitar Pantai Gemah kemarin (10/10). Terparah hingga menimpa warung yang menjadi langganan wisatawan yang akan atau usai dari pantai tersebut.
Ketika menuju Pantai Gemah, pasti melewati warung makan milik Amim, 44, yang mempunyai pemandangan berlatar belakang pantai. Kini warung itu setengah roboh karena longsor dan banjir kiriman dari bukit yang ada di dekatnya yang terjadi pada Minggu malam (9/10). Hingga membuat empat sepeda motornya dan pelanggan juga tertimpa bangunan warungnya.
“Minggu pukul 22.00 WIB memang hujannya deras sekali dan air ancar tiba-tiba datang dari bukit membawa material tanah hingga membuat warung saya setengah hancur. Apalagi di warung saat itu ada kurang lebih 10 orang,” ujar Amim yang ditemui di warungnya kemarin.
Dia melanjutkan, dari 10 orang itu 5 di antaranya pembeli yang sedang ngopi dan 5 lagi pengunjung dari Pantai Gemah berniat mengungsi. Selain itu, terdapat 4 sepeda motor tertimbun tanah, untung saja orangnya selamat.
Dia menceritakan, bila evakuasi pengunjung lewat sebelah warung dan berhasil dilakukan pukul 23.00 WIB. Untung saja orang yang beristirahat di tempat miliknya langsung bisa keluar dari JLS dan langsung pulang.
“Saya berpikir bila pemicu banjir selain hujan lebat kemungkinan hutan gundul. Adanya bencana ini juga pemerintah belum ada tindakan. Harapannya dengan adanya kejadian ini kalau bisa dapat bantuan,” terangnya
Keluhannya memang karena Amim tidak mampu untuk memulihkan kondisi warung sendiri. Selain itu, butuh waktu sekitar 2 mingguan hingga satu bulan untuk memperbaiki warungnya. Diperkirakan kerugian atas kejadian yang menimpanya sekitar Rp 30 juta hingga 40 juta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Robinson Nadeak mengatakan, bila beberapa titik longsor di JLS sejak kemarin sudah dilakukan pembersihan. Senin pagi alat berat sudah bekerja di longsor yang ada di jalur yang mengarah ke Pantai Klatak.
“Masih satu alat berat untuk menangani longsor. Nanti mungkin akan dibantu alat berat dari pengelolanya JLS. Pembersihan dilakukan secepatnya, kami tidak bisa memperkirakan selesainya. Nanti setelah penanganan di Klatak selesai, lalu pintah ke titik longsor yang lain,” pungkasnya.(jar/din)