TULUNGAGUNG – Rumah setengah jadi milik Sutrisno di Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, mendadak ramai oleh warga, kemarin (27/1). Lantaran, terdapat kejadian yang mengenaskan menimpa Sudirman, 42, hingga meninggal dunia.
Dia merupakan pekerja bangunan di rumah itu yang juga tetangga Sutrisno. Suara tangisan seorang laki-laki berumur sekitar 25 tahun tiba-tiba pecah di rumah Sutrisno. Dia tidak lain adalah anak dari Sudirman, dengan memakai baju warna cokelat dan celana Levis pendek langsung memeluk jenazah ayahnya.
Bidan desa dan petugas kepolisian langsung berinisiatif untuk mempersilakan buah hati dari Sudirman itu untuk berduka. “Bapak…Bapak…,” ucapnya, saat sang anak memeluk erat jenazah korban.
Perangkat desa setempat yang tidak ingin disebutkan namanya menceritakan bila dia mendapatkan kabar dari kepala desa jika salah satu warganya mengalami kecelakaan kerja. Dia bersama kepala desa langsung menuju ke lokasi kejadian untuk mengecek. Ternyata benar, saat tiba di lokasi, dia melihat korban Sudirman telah diboyong ke dalam rumah Sutrisno.
“Saya dan kepala desa kaget mendengar kabar kejadian korban terjatuh dari rumah ini. Ketika saya datang, warga sudah ramai di depan rumah Pak Sutrisno dan sudah ada petugas dari Polsek Sumbergempol,” jelasnya.
Sudirman telah bekerja di rumah Sutrisno kurang lebih satu bulan. Saat itu, dia sedang bekerja sendirian di atap rumah yang masih setengah jadi itu. Dari keterangan warga, memang sebelum kejadian sempat terjadi angin kencang dan beberapa hari terakhir terjadi hujan, meskipun tidak deras. Akibatnya, diduga terdapat kubangan air di atap yang membuat korban terpeleset, hingga akhirnya terjatuh ke tanah.
Wajar Sudirman langsung meninggal dunia, posisi tanah hingga atap rumah setinggi 8,3 meter ketika olah kejadian perkara dilakukan kepolisian. Kejadian pertama kali diketahui oleh anak Sutrisno yang saat itu berada di dalam rumah. Dia mendengar suara keras seperti benda terjatuh, yang ternyata suara Sudirman terjatuh dari atap rumah.
Sementara itu, Kapolsek Sumbergempol AKP I Nengah Suteja menjelaskan, pihaknya menerima laporan kejadian ini pukul 13.30 WIB. Pihaknya langsung menuju ke lokasi perkara bersama bidan desa dan unit inafis Polres Tulungagung.
“Ketika diperiksa bidan desa, diketahui hidung korban mengeluarkan darah. Selain itu, terdapat luka babras pada kedua tangan dan beberapa tubuh yang lain. Dengan demikian, korban dipastikan meninggal dunia karena jatuh dari atap rumah,” ungkapnya. (jar/c1/din/dfs)