SURABAYA – Jawa Pos menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim dan Dewan Pers menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-41 dan ke-42. Acara yang berlangsung sejak Senin (13/6) hingga Kamis (16/6) itu digelar di Pena Room, Gedung Graha Pena Lantai 2 Jalan Ahmad Yani Nomor 88 Surabaya.
Acara dibuka oleh Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim. Dia berpesan kepada seluruh wartawan untuk tetap menjaga profesionalisme di lapangan. Salah satunya lewat UKW yang digelar berkala untuk standarisasi profesionalisme wartawan. “UKW ini untuk memastikan agar wartawan menjadi profesi yang terjaga kehormatannya. Bukan sekadar wartawan yang mendatangi narasumber, wawancara lalu menulis berita, lantas keabsahannya dipertanyakan. Melainkan wartawan yang bisa mempertanggungjawabkan apa yang ditulisnya,” katanya.
Selain Lutfil Hakim, turut hadir Direktur Jawa Pos Radar Nur Wahid, dan Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Pusat Sasongko Tedjo.
Mereka juga yang menjadi penguji untuk UKW kategori Utama dan Madya. Untuk kategori Muda, jurnalis-jurnalis senior dari Jatim seperti Djoko Tetuko, Mahmud Suhermano, Ainur Rohim, dan Eko Pamuji turut menjadi penguji. “Peserta yang telah lulus sertifikasi UKW maka telah teruji kemampuannya,” tegasnya.
Acara yang bertujuan untuk mengukur kompetensi jurnalis ini diikuti oleh 51 peserta. Mereka terbagi dalam tiga kelas yakni Kelas Utama yang diikuti 12 orang, Kelas Madya 5 orang dan Kelas Muda 34 orang.
Mereka tidak hanya berasal dari Kota Surabaya. Tapi dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang masuk dalam Jawa Pos Radar (JPR).
Antara lain dari Radar Solo, Radar Kudus, Radar Jember, Madiun, Jombang, Madura, Malang, Kediri, Tulungagung, dan Mojokerto.
Sementara itu beberapa tokoh dihadirkan sebagai narasumber. Mereka adalah Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Humas Royal Plaza Vicky Ratih, dan Wakil Ketua DPRD Surabaya AH. Thony. “Keempatnya hadir untuk menguji kemampuan para wartawan. Mereka hadir di sesi uji wawancara terjadwal atau konferensi pers dan wawancara doorstop dengan tema-tema tertentu,” paparnya.
Tema yang sudah dipilih itu, lanjut Lutfil, akan dipaparkan oleh seluruh sosok yang menjadi narasumber. Kemudian, para peserta diminta untuk memberi pertanyaan.
Salah satu peserta, Phillipus Angga dari Radar Solo mengatakan bahwa dirinya cukup kaget dengan sistem UKW. Sebab, semua simulasi terasa nyata seperti yang dialami di lapangan. “Tadi ada sosok penting yang langsung bisa diwawancarai. Jadi terasa seperti di lapangan,” ujar Angga. (raf/jay/din)