Tuesday, August 9, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Sosok
Kemenag Tulungagung Kekurangan Tenaga Pengawas Ponpes

Jelajahi Warung di Tulungagung, Perjuangan Yusuf Eko Nugroho Kenalkan Pentas Pantomim

by Anggi Septian Andika Putra
18 Jul 2022
in Sosok
0

TULUNGAGUNG – Mengenal pertunjukan teater akan isyarat atau pantomim sudah sejak 2012 lalu. Yusuf Eko Nugroho kini berjuang untuk kembali mempopulerkan seni pertunjukan yang telah dikenal sejak zaman Romawi tersebut melalui komunitas bernama Pantukhir Tulungagung. Perjuangannya dalam mempopulerkan kembali pantomim di Tulungagung bisa dibilang tidak mudah, dari mulai pertunjukan di acara car free day (CFD) hingga pertunjukan dari satu warung kopi ke warung kopi lainnya.

Popularitas kesenian pertunjukan teater akan isyarat atau yang biasa disebut pantomin mulai memudar seiring berkembangnya zaman. Seni pertunjukan pantomim sempat ramai di Indonesia pada tahun 1970 silam. Kini, Yusuf Eko Nugroho berjuang untuk membawa kembali masa kejayaan kesenian tersebut dan mementaskannya dari satu warung kopi ke warung kopi lainnya.

Yusuf -sapaan akrab pria tersebut- mengenal pantomim pada saat mengenyam pendidikan di salah satu kampus ternama di Surabaya. Dia juga sempat pentas pada ajang kesenian tingkat nasional, bahkan internasional. Berbekal dari kecintaannya pada kesenian tersebut, lalu dia membawanya pulang ke tanah kelahirannya di Tulungagung. “Awal pulang ke Tulungagung itu saya tidak langsung membuat pertunjukan, tapi mencari komunitas-komunitas dengan bidang kesenian untuk menambah relasi dan jaringan. Barulah terbentuk Pantukhir itu,” jelasnya kemarin (17/7).

Setelah beberapa bulan di Tulungagung dan mengenal komunitas kesenian lainnya, dia mendapat tawaran untuk pentas pantomim pada saat CFD di Alun-Alun Tulungagung. Sekitar 30 menit dia habiskan untuk make-up dan mempersiapkan keperluan untuk pertunjukan. Mulai dari memakai foundation putih, mempertebal alis dan bibir, hingga tibalah waktu untuk mulai pertunjukkan. “Meski sering ikut pertunjukan pantomim di event-event besar, saya masih merasa grogi. Karena itu kali pertama saya perform di Tulungagung,” paparnya.

Pertunjukan pun telah dimulai dengan sorak tepuk tangan dari penonton. Dari anak-anak hingga orang tua yang semula hanya lalu-lalang saat CFD, mulai berhenti untuk menikmati pertunjukan pantomim darinya. “Saya tidak menyangka kalau responsnya akan seperti itu. Bahkan, waktu ada bagian untuk beradegan dengan penonton itu pun mereka bisa merespons dengan baik dan sangat antusias dengan pertunjukan pantomim,” ucapnya.

Setelah pertunjukan itu selesai, Yusuf banyak mendapatkan tawaran untuk mengajar pantomim di sekolah-sekolah. Namun, dia menolak tawaran tersebut lantaran tawaran-tawaran itu hanya dia dapatkan menjelang kejuaraan pantomim. “Melatih anak untuk pantomim itu tidak mudah dan membutuhkan cukup waktu, tidak hanya dua minggu menjelang kejuaraan saja. Bukan masalah uang, kalau dipaksa seperti itu kasihan anaknya. Kalau memang benar-benar ingin melatih anak-anak untuk pantomim, tidak dibayar pun saya mau,” ungkapnya.

Perjuangan pria asli Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, untuk membawa masa kejayaan kesenian pertunjukan pantomim itu tidak hanya selesai di sana. Dia kini sedang mempertunjukkan kesenian pantomim pada event-event di warung kopi Tulungagung. Salah satunya yakni pada event diskusi terkait pengadaan bantuan siswa miskin (BSM). Pada pertunjukan tersebut dia berperan sebagai anak petani yang sulit mendapatkan pendidikan karena keterbatasan biaya. “Wah, pada pertunjukan itu saya bisa mengutarakan apa yang saya rasakan selama ini. Kesenian bisa menjadi wadah untuk mengkritik, salah satunya melalui pertunjukan pantomim,” tutupnya. (*/c1/din)

Tags: kabupaten tulungagungkota tulungagungperistiwa tulungagungradar mataramanradar tulungagungtulungagungtulungagung hari initulungagung update
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Berawal dari Hobi Menari, Wulan Setyo Suka Merias

Next Post

Istirahat Sembari Menikmati Hutan Pinus, Atraksi Wisata Rest Area Thuk Dali

Related Posts

Berawal Iseng-Iseng Berhadiah, Irmadita Punya Usaha di Usia Muda

Berawal Iseng-Iseng Berhadiah, Irmadita Punya Usaha di Usia Muda

by SHOFI NAILUL FADILAH
09 Aug 2022
0
8

TULUNGAGUNG - Datangnya rezeki bisa tak terduga, bahkan bisa kapan...

Menarik, Begini Cara Wahyudi Aprilian Berikan Edukasi kepada Anak-anak agar Lebih Kreatif

by Radar Blitar Jawa Pos
09 Aug 2022
0
3

KOTA BLITAR - Banyak cara untuk menyampaikan materi bahan ajar kepada...

Miliki Nuansa Nostalgia, Danang Anjar Gandrungi Mobil Mini 4WD

Miliki Nuansa Nostalgia, Danang Anjar Gandrungi Mobil Mini 4WD

by SHOFI NAILUL FADILAH
09 Aug 2022
0
6

TULUNGAGUNG - Mobil mini four wheel drive (4WD) atau biasa...

Load More
Next Post
Istirahat Sembari Menikmati Hutan Pinus, Atraksi Wisata Rest Area Thuk Dali

Istirahat Sembari Menikmati Hutan Pinus, Atraksi Wisata Rest Area Thuk Dali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Nongkrong Jadi Kebutuhan, PAD Tulungagung Sektor Restoran Merangkak Naik

Nongkrong Jadi Kebutuhan, PAD Tulungagung Sektor Restoran Merangkak Naik

9 months ago
405
PT Greenfields Ogah Ganti Rugi ke Warga, Ini Alasannya

PT Greenfields Ogah Ganti Rugi ke Warga, Ini Alasannya

10 months ago
162

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Up To Date
      • Peristiwa
      • Hukum dan Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sportainment
      • Sport
      • Life Style
    • Sosok
    • Litera
      • Opini
      • Literasi

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital