KOTA BLITAR – Perayaan Imlek tinggal menghitung hari. Hal itu juga berdampak pada proses pembinaan atlet Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Kota Blitar. Buktinya, jajaran pengurus mengaku meningkatkan jadwal latihan dalam dua pekan belakangan.
Ketua FOBI Kota Blitar, Daniel mengungkapkan. Anak asuhnya diwajibkan melakoni jadwal latihan sebanyak empat kali dalam sepekan. Itu jadwal latihan reguler. Nah, jadwal berbeda diterapkan sejak dua pekan lalu. “Sekarang juga ada jadwal malam. Dalam satu hari bisa dua kali latihan,” akunya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Daniel, cabor FOBI ditugaskan oleh pengurus kelenteng Poo An Kiong unjuk kebolehan saat hari perayaan imlek. Itu jadi alasan kenapa induk cabor makin menggenjot para atlet.
“Pasti berdampak. Karena dengan tampil di perayaan Imlek, itu juga jadi bagian latihan, utamanya latihan mental. Sebab, situasinya sama seperti di kejuaraan. Anak-anak tampil di hadapan banyak orang,” bebernya.
Sayang, pelaksanaan program pembinaan tambahan nampaknya tidak mulus-mulus saja. Penyebabnya, FOBI musti berbagi sarana latihan dengan tiga sanggar tari yang juga berlatih di pendapa PIPP. Guna menghidari jadwal bentrok, FOBI memilih untuk menggelar latihan di sore hari. “Sebetulnya kurang optimal. Tapi, ya memang ini sarana yang ada,” sambungnya.
Perlu diketahui, cabor barongsai belum dapat menggunakan Kelenteng Poo An Kiong sebagai sarana latihan. Pasalnya, kelenteng yang berlokasi di Jalan Mawar itu masih dalam tahap renovasi usai mengalami kebakaran hebat tahun lalu.
Namun demikian, induk cabor belum bisa memanfaatkan fasilitas lain milik Pemkot Blitar. GOR Soekarno-Hatta misalnya. Padatnya jadwal latihan berbagai induk caborn di fasilitas olahraga yang berlokasi di Jalan Kalimantan itu menjadi salah satu alasan. FOBI pun berharap banyak pada pembangunan GOR anyar yang kabarnya masih dalam proses pengajuan kepada pemerintah pusat melalui kementerian terkait.
“Ya ini memang kendala ya. Apapun itu kami coba manfaatkan fasilitas yang ada. Karena kami juga cabor baru. Jadi, belum bisa meminta lebih. Tapi, tentu kami juga berharap ada perhatian khusus pemerintah bagi atletnya,” ujarnya berharap. (dit/hai)