KOTA BLITAR – Sejumlah harga bahan pangan di pasaran mulai meningkat jelang bulan suci Ramadan. Salah satunya adalah harga daging ayam. Kenaikan harga salah satu jenis sembilan bahan pokok (sembako) ini terjadi sejak sepekan terakhir.
Pantauan di lokasi, harga daging ayam di Pasar Legi sudah menyentuh angka Rp 34 ribu per kilogram (kg). Padahal, pekan lalu harga daging ayam masih berkisar Rp 28 ribu per kg. Kendati peningkatan harga bahan pangan jelang Ramadan terbilang lumrah, para pedagang mengaku jika tahun ini kenaikan harga terjadi lebih cepat. “Sepertinya malah dari sepuluh hari kemarin. Tapi, memang kenaikan harga lebih terasa dalam sepekan terakhir,” kata seorang pedagang daging ayam di Pasar Legi, Rina.
Wanita 45 tahun ini menegaskan, kenaikan harga terjadi secara perlahan, atau lebih tepatnya secara berangsur-angsur. Adapun kenaikan harga per hari mencapai Rp 1.000. “Naiknya perlahan, tapi setiap hari. Karena dari sepekan kemarin harga dari produsen sudah ditetapkan segitu,” ujarnya.
Namun, hingga dua pekan jelang Ramadan, pedagang belum merasakan dampak peningkatan jumlah permintaan daging ayam dari konsumen. Diperkirakan hal ini bakal terjadi pada pekan depan. “Kalau sekarang belum. Biasanya puncak permintaan itu meningkat sepekan sebelum Ramadan,” ungkapnya pedagang ramah ini.
Pedagang daging ayam di Pasar Templek, Rizky, juga mengakui jika tahun ini penjualan daging ayam terbilang lempeng. Tapi, hal ini tetap lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi penjualan sepanjang 2021 lalu.
“Kalau tahun lalu (penjualan, Red) turun drastis karena Covid-19. Tapi, sekarang sudah lumayan walaupun saya rasa datar-datar saja,” bebernya.
Buktinya, kata Rizky, dalam tiga bulan terakhir jumlah penjualan daging ayam berkisar 120 kg per hari. Kondisi ini terus berlangsung sejak awal tahun hingga dua pekan jelang Ramadan. “Masih sama. Rata-rata per hari saya bisa jual sebanyak 100-120 kg. Karena permintaan masih belum bisa dibilang meningkat,” tegasnya.
Adapun hal yang dikhawatirkan oleh para pedagang saat ini adalah minimnya stok daging ayam. Hal ini biasa terjadi sepekan jelang Ramadan. Jika hal ini kembali terjadi, bisa dipastikan harga salah satu bahan pangan ini bakal terus meroket. “Ada kemungkinan seperti itu. Tapi, itu tergantung pabrik (produsen, Red). Kalau mereka punya banyak stok, kemungkinan masih aman walaupun permintaan meningkat drastis,” tandasnya. (dit/c1/ady)