Jelang Subuh, Pabrik Alat Dapur di Kalidawir Terbakar
TULUNGAGUNG – Tidak disangka, warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, telah dikagetkan dengan mengamuknya si jago merah di pabrik alat dapur milik Marsiyah. Ternyata, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dari Unit Inafis Polres Tulungagung, penyebabnya adalah korsleting listrik hingga membuat pabrik itu ludes.
Padahal, warga setempat sempat bergotong royong untuk memadamkan api dengan air seadanya, tetapi tetap saja si jago merah lebih ganas. Apalagi, banyak bahan seperti kayu mudah terbakar sehingga membuat api semakinya melebar. Hingga akhirnya, Marsiyah melaporkan musibah yang menimpanya ini ke Damkar Satpol PP Tulungagung.
“Kejadiannya pukul 03.50 WIB. Namun, kami baru menerima laporan pukul 04.22 WIB. Setelah itu, kami langsung bergegas ke lokasi dengan membawa dua armada damkar dan dua armada suplai. Sampai lokasi pukul 04.35 WIB,” ujar Kabid Damkar Satpol PP Tulungagung Gatot Sunu, kemarin.
Dia menjelaskan, saat sampai lokasi kejadian, terlihat banyak warga yang membantu memadamkan api, hingga akhirnya digantikan petugas damkar. Lalu, diketahui bahwa tempat awal mulanya muncul api yakni ruang produksi alat dapur yang dipenuhi kayu. Petugas langsung mengeluarkan selang dan menyemprot sudut-sudut ruangan produksi dengan air yang deras.
Dia menceritakan, pemadaman berjalan sekitar 30 menit, karena banyak bahan yang mudah terbakar. Setelah itu, langsung dilakukan pembasahan selama kurang lebih 10 menit untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak ada kebakaran susulan.
“Akibat kebakaran tersebut, setidaknya ada delapan mesin bubut, satu mesin penghalus, dan bangunan ruang produksi ludes dilahap si jago merah. Untungnya tidak ada korban jiwa, hanya beberapa barang di gudang ludes dilahap api,” paparnya.
Dari hasil pemeriksaan petugas, diduga kebakaran disebabkan korsleting listrik, karena terdapat kabel listrik yang rusak di dekat saklar. Bukti itu yang menguatkan kebakaran karena korsleting listrik sehingga barang bukti diamankan kepolisian. “Untuk kerugian material, dari keterangan korban, mencapai lebih dari Rp 30 juta karena banyak bahan produksi yang terbakar,” pungkasnya.(jar/c1/din)