TULUNGAGUNG – Jumlah kendaraan masyarakat Tulungagung meningkat tiap tahun, sehingga mempengaruhi tingkat mobilitas. Tiap minggu Samsat Bersama Tulungagung mencetak ratusan surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang didominasi kendaraan roda dua.
Kanit Regident Satlantas Polres Tulungagung Iptu Bagus Tejo Purnomo mengatakan, tiap minggu Samsat Bersama Tulungagung mencetak 350 hingga 500 STNK baru dan lima tahunan. Jumlah itu naik 50 persen ketika masa pandemi hanya 200 hingga 300 tiap minggu. Kenaikan cetak STNK itu terjadi sejak dua bulan lalu.
“Normalnya jumlah cetak STNK ini terjadi sejak dua bulan lalu. Dipengaruhi karena kondisi ekonomi masyarakat mulai stabil dan daya beli kendaraan di Tulungagung mulai menggeliat,” ujar Bagus sapaan akrabnya.
Bagus menganggap bila tiap tahun jumlah kendaraan pasti mengalami kenaikan, dengan didominasi kendaraan roda dua. Namun bila dilihat dari cetak STNK banyak untuk pemohon kendaraan baru, daripada yang lima tahun.
Berdasarkan dari catatan Satlantas Polres Tulungagung dalam kurun dua tahun terakhir memang jumlah kendaraan Tulungagung meningkat. Dalam 2020 lalu jumlah kendaraan di Kota Marmer sebanyak 691 ribu, pada tahun 2021 lalu bertambah hingga mencapai 718 ribu. Dengan maksud, meskipun saat itu masa pandemi, geliat masyarakat terhadap kendaraan masih tinggi. “Dominasi kendaraan di Tulungagung, sudah dipastikan roda dua atau motor. Bisa dilihat, motor memenuhi ruas jalan,” terang Bagus yang ditemui di kantornya.
Pada tahun 2020 jumlah kendaraan motor di Tulungagung sebanyak 612 ribu, ternyata 2021 meningkat namun tidak sifnifikan, yakni mencapai 637 ribu kendaraan. Sedangkan untuk kendaraan mobil atau roda empat, tercatat pada 2020 sebanyak 52 ribu, dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 53,5 ribu kendaraan.
Lalu, untuk mobil barang pada tahun 2021 mencapai angkat 26 ribu, jumlah itu meningkat daripada 2020 dengan 25 ribu kendaraan yang bernomor polisi AG Tulungagung. Namun untuk jumlah kendaraan bus hanya mengalami peningkatan tipis, pada tahun 2020 mencapai 1541 kendaraan dan pada tahun 2021 terdapat 1562 armada.
“Untuk tahun 2022 ini, belum bisa dilihat datanya, lantaran belum berakhir dan perlu melihat satu per satu komputer,” pungkasnya. (jar/din)