BLITAR – Ardi Suseno harus merugi besar dalam usahanya beternak ayam. Sebab, sekitar 12.000 ekor ayam pedaging miliknya mati. Itu lantaran kandang dilalap si jago merah, kemarin (28/1).
Kebakaran terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Yakni di Dusun Besukdowo, Desa Ringinanom, Kecamatan Udanawu. Api menghanguskan kandang yang dipakai pria 49 tahun itu untuk mengais rejeki.
Kapolsek Udanawu AKP Anjun mengatakan, penyebab kebakaran diduga karena mesin pemanas kandang terjatuh mengenai lantai kandang. Mesin lantas memercikkan api hingga menyulut lantai yang dilapisi terpal dan sekam kering. “Kebakaran diketahui kali pertama oleh pemilik sendiri. Waktu itu api sudah besar,” ujarnya.
Akibat kebakaran itu, belasan ribu ekor bibit ayam berusia sekitar 15 hari mati terpanggang. Pemilik harus merugi ratusan juta. “Total ayam yang ada di kandang itu ada sekitar 12.000 ekor. Tetapi ada yang tersisa, mungkin sekitar 1.000 ekor,” katanya.
Pascakebakaran polisi langsung olah TKP. Polisi memastikan tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut. Kebakaran murni karena kecelakaan. Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp 400 juta. Sebab, selain ribuan ayam mati, hampir seluruh bangunan kandang yang sebagian terbuat dari bambu itu ludes terbakar.
“Hanya satu kandang tersisa. Itu merupakan kandang untuk pembesaran bibit ayam pedaging. Pemilik ini bermitra dengan perusahaan sudah dua tahun, sejak pandemi,” terangnya.
Kasi Investigasi dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Blitar Tedy Prasojo menambahkan, pemadaman api berlangsung sekitar satu jam. Banyaknya sekam kering membuat tim pemadam bekerja keras untuk memadamkan api. “Setelah padam, kami lakukan pembasahan karena sekam keringnya cukup banyak,” jelasnya. (sub/c1/wen/dfs)