TRENGGALEK- Para wisatawan yang ingin berkunjung alias nglencer di destinasi wisata wilayah Bumi Menak Sopal harus tetap waspada. Hal tersebut untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa seperti yang terjadi pada awal tahun kemarin (Minggu, 1/1-red)
Apalagi saat ini beberapa wilayah di Trenggalek masih tergolong memiliki cuaca ekstrem. Hal tersebut dibuktikan dengan hujan lebat yang masih turun. Sehingga kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana di berbagai titik seperti di area destinasi wisata yang kebanyakan area pantai.
“Kondisi cuaca ekstrem dapat menimbulkan berbagai potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga gelombang tinggi. Jadi kami imbau hal itu menjadi kewaspadaan bersama, terutama untuk masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di daerah-daerah rawan bencana,” ungkap Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Tri Puspitasari.
Dia melanjutkan, hal tersebut berdasarkan data bencana yang dihimpun BPBD pada tahun kemarin (2022). Dari situ kawasan rawan bencana banjir tersebar di delapan kecamatan, seperti Trenggalek, Karangan, Pogalan, Gandusari, Kampak, Munjungan, Watulimo, dan Durenan. Itu dibuktikan pada tahun lalu bencana banjir telah terjadi di delapan kecamatan tersebut, hingga terparah pada bulan Oktober lalu yang mengakibatkan kawasan kota Trenggalek lumpuh total.
“Dengan pengalaman seperti itu kami berharap jika cuaca ekstrem semua harus waspada,” katanya.
Hal yang tidak jauh berbeda ditambahkan Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Kedaruratan BPBD Trenggalek Agung Widodo. Dia menambahkan, untuk kawasan rawan bencana tanah longsor hampir menyebar di seluruh wilayah Trenggalek. Beberapa titik paling rawan adalah di wilayah Kecamatan Watulimo, Dongko, Pule, Panggul, Munjungan dan Bendungan. Dengan kerawanan seperti itu dihimbau kepada masyarakat yang ingin pergi ke kawasan wisata harus tetap waspada, apalagi sejauh ini kawasan wisata yang menjadi primadona adalah pesisir selatan.
“Sebab pada wilayah wisata tersebut berdasarkan data kami ada beberapa titik kerawanan bencana,” imbuhnya.
Apalagi seluruh wisata pantai yang ada di pesisir selatan masuk zona rawan bencana tsunami. Untuk itu pihaknya meminta wisatawan memperhatikan sistem peringatan dini yang terpasang serta jalur evakuasi. Itu seperti di kawasan wisata area Kecamatan Watulimo. Ketika turun hujan dengan intensitas tinggi hal yang perlu diwaspadai adanya ancaman tanah longsor di ruas jalan nasional Durenan-Prigi.
Sebab jalur tersebut berpotensi terjadi tanah longsor. Sedangkan untuk lokasi yang memiliki potensi banjir adalah di Desa Prigi dan Tasikmadu, kendati demikian untuk kawasan pantai tersebut relatif aman dari ancaman banjir.
Sedangkan untuk kawasan wisatawan di Kecamatan Panggul yang perlu diwaspadai adalah akses menuju ke lokasi tersebut. Potensi banjir dan longsor justru terjadi pada akses utama Trenggalek-Panggul, dengan topografi pegunungan dan banyak terdapat tebing serta jurang.
“Sedangkan potensi banjir kalau di Panggul itu di wilayah kota kecamatan, tepatnya di Desa Wonocoyo atau jalur menuju Pacitan. Karena itu setiap saat kami imbau masyarakat agar tetap waspada ,” jelasnya.(jaz/rka)