KOTA BLITAR – Sistem monitoring lingkungan (Simolin) di Alun-Alun Kota Blitar mati. Alat pengukur kualitas udara itu tak tak berfungsi sejak beberapa hari terakhir.
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, alat tersebut memang sengaja dimatikan. Sebab, daya listrik dari aki solar cell tidak kuat. Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar berencana menggantinya langsung dari aliran listrik reguler.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika (Diskominfotik) Kota Blitar Mujianto mengatakan, alat monitor kualitas udara itu memang sengaja dimatikan. Sebab, daya listrik yang bersumber dari solar cell tidak kuat untuk mengoperasikannya. “Kami akan minta dishub untuk sumber listriknya,” ujarnya.
Diskominfo, lanjut dia, sempat mengganti aki solar cell dengan yang baru. Namun, itu tak bertahan lama. Hanya sekitar seminggu. “Aki drop karena solar cell tidak kuat,” terangnya.
Sebenarnya, Simolin bisa memonitor curah hujan, polusi udara, suhu, hingga kelembaban. Pemkot kini sudah memiliki dua alat serupa. Pemkot belum berencana menambah jumlah Simolin. Sebab, wilayah kota Blitar tidak begitu luas. “Sementara tidak dulu. Wilayah kota Blitar tidak luas sehingga cukup dua alat saja,” tandasnya. (sub/c1/wen)