KOTA BLITAR – Kasus Covid-19 di Kota Blitar terus melandai. Bahkan, beberapa minggu terakhir terindikasi kasus nol alias tidak ada penambahan kasus.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar bakal menutup rumah isolasi (rumis) di bekas asrama poltekkes dan isolasi terpusat (isoter). Dua tempat isolasi itu akan segera ditutup akhir bulan ini. “Kami putuskan ditutup. Untuk relawan, kami kembalikan ke masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar dr Dharma Setiawan kepada Koran ini kemarin (26/6).
Ditutupnya dua tempat isolasi tersebut bukan berarti kondisi pandemi sudah aman. Dinkes tetap akan menyiapkan tempat isolasi sebagai bentuk kewaspadaan jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus Covid-19. Ada dua tempat yang menjadi rumah isolasi.
Tempat pertama adalah gedung dua lantai di UPT Puskesmas Kepanjenkidul. Tempat kedua yaitu bekas rumah dinas (rumdin) dokter di UPT Puskesmas Sananwetan. “Dua tempat kami siapkan bilamana terjadi lonjakan kasus. Ini sesuai dengan arahan bapak wali kota,” jelasnya.
Sementara itu, tenaga medis mengandalkan tenaga dari puskesmas, laboratorium, dan dinkes sendiri. Sejumlah tenaga yang ada dioptimalkan mengingat sudah tidak ada lagi relawan. Dinas tetap berupaya mengantisipasi secara dini. Jika nantinya ada lonjakan kasus, dinas sudah siap sarana dan prasarananya.
Di sisi lain, dinkes mengapresiasi masyarakat terkait kedisiplinan penggunaan masker selama event Bazar Blitar Djadoel. Sebagaimana diketahui, pemkot kembali menggelar event besar yang berlangsung selama lima hari itu. Kegiatan rutin yang sempat mandek dua tahun karena pandemi itu menyedot animo masyarakat.
Sejak dibuka pada 17 Juni, Bazar Djadoel langsung diserbu masyarakat. Berdasarkan pantauan dinkes selama bazar, sebagian besar pengunjung bazar disiplin menggunakan masker. “Kita tahu, meski kasus menurun dan protokol kesehatan dilonggarkan, masyarakat tetap harus menjaga prokes. Kami juga mendukung penuh upaya pemkot dalam memulihkan ekonomi masyarakat khususnya lokal. Jadi harus seimbang antara ekonomi dan kesehatan,” ujarnya. (sub/c1/ady)